KPK diminta fokus lawan putusan Hakim Haswandi
"Harus diingat, penegakan hukum bukan berani atau penakut dan bertaring atau tidak bertarung."
Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua meminta lembaga antirasuah harus mengambil upaya hukum untuk melawan putusan Hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Haswandi, atas dikabulkannya gugatan praperadilan Dirjen Pajak Hadi Poernomo yang dianggap keliru.
Namun, Abdullah mengimbau agar pimpinan KPK fokus dalam membuktikan penegakan hukum yang sebenarnya bukan untuk menunjukkan lembaganya bertaring apa tidak. Sebab, menurut dia dalam penegakan hukum bukan menang atau kalah melainkan kepastian hukum.
"Harus diingat, penegakan hukum bukan berani atau penakut dan bertaring atau tidak bertarung. Yang penting adanya kepastian hukum, tegaknya keadilan dan adanya manfaat yang diperoleh masyarakat," kata Abdullah saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (27/5).
Abdullah menilai putusan dari Hakim Haswandi tidak memiliki kepastian hukum, mengingat dalam putusannya hakim meminta lembaga antirasuah menghentikan penyidikan kasus dugaan korupsi keberatan pajak Bank Central Asia (BCA). "Sementara UU melarang KPK menghentikan penyidikan," jelasnya.
Untuk itu, Abdullah menyarankan agar pimpinan lembaga superbody itu melakukan langkah hukum terkait keputusan tersebut.
"Saya pikir, yang perlu dilakukan KPK adalah upaya hukum, apakah kasasi atau PK (Peninjauan Kembali)," tandasnya.
Sebelumnya, Hakim tunggal Haswandi yang memimpin sidang praperadilan mengabulkan gugatan bekas Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Hadi Poernomo. Dalam putusannya, Hakim Haswandi menilai penyidikan terhadap perkara Hadi tidak sah.
"Menyatakan penyidikan termohon berkaitan dengan peristiwa pidana tidak sah," kata Hakim Haswandi saat membacakan putusan dalam sidang Praperadilan di PN Jaksel, Selasa (26/5).
Bahkan, selain mengabulkan gugatan Hadi, Hakim Haswadi pun meminta KPK menghentikan penyidikan terhadap perkara. Sebab, Hakim Haswandi menilai proses penyidikan KPK terhadap Hadi tidak sesuai dengan prosedur.
"Apa yang dilakukan termohon melanggar SOP dan juga UU tentang KPK," tegas Hakim Haswandi.
"Penyelidik dan penyidik KPK, secara administrasi tidak memiliki status sebagai penyelidik dan penyidik," tambahnya.
Baca juga:
Ini tanggapan Kabareskrim soal kekalahan KPK dari Hadi Poernomo
'Hadi menang praperadilan, muncul anggapan punya uang bebas hukum'
PKS: Kalah 3 kali itu menyakitkan, masyarakat ragu dengan KPK
3 Alasan ini bikin KPK dikalahkan tersangka di praperadilan
KPK sebut hakim beri keputusan melebihi permohonan Hadi Poernomo
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kapan Syahrini terlibat dalam kasus suap pejabat pajak? Syahrini muncul di sidang kasus suap pejabat pajak di Pengadilan Tipikor Jakarta. Tersangka ini diduga terlibat dalam kasus pajak senilai Rp 900 juta pada tahun 2015-2016.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.