KPK jadikan Bripka Seladi contoh pemberantasan korupsi
KPK akan memberikan penghargaan pada Bripka Seladi tepat di Hari Anti Korupsi nanti.
Keteladanan Brigade Kepala (Bripka) Seladi mendapatkan banyak pujian dari berbagai kalangan. Pilihannya sebagai pemulung dibanding menjadi polisi curang dalam mencari penghasilan tambahan, patut diapresiasi.
Apresiasi datang dari Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata yang kebetulan berada di Kota Malang. Alex yang dalam agendanya memberikan kuliah umum di Universitas Widyagama, menyampaikan pujian kepada polisi tiga anak tersebut.
"Saya sebut untuk contoh, kebetulan baru baca tentang polisi Seladi ini," kata Alex di Malang, Sabtu (21/5).
Pujian itu juga disampaikan saat menghadiri dialog antikorupsi di lingkungan Pemkot Malang, Jumat (20/5). Di hadapan aparat penegak hukum (APH) dan pengawasan intern pemerintah (APIP), Seladi dipuja-puji. Alex mengaku beberapa kali mengangkat Seladi sebagai contoh.
Kata Alex, KPK secara institusi akan mengapresiasi Seladi. Pihaknya berencana akan memberikan penghargaan dalam waktu dekat.
"Kami belum tahu teknisnya, kemarin Pak Agus (Ketua KPK) sudah menyinggungnya," katanya.
Alex belum bisa memastikan, waktu pemberian penghargaan, tetapi kemungkinan diberikan saat Hari Anti Korupsi. Pihaknya berharap inspirasi Seladi menjadi virus pemberantasan korupsi.
Seladi, kata Alex, dapat menjadi contoh di lingkungan kepolisian, instansi pemerintahan dan lain-lain. Karena siapapun punya kewajiban bagi pemberantasan korupsi.
"Saya jadikan contoh untuk integritasnya. Karena pemberantasan korupsi tidak hanya dimulai dari pimpinan tetapi juga dari siapa saja, termasuk polisi yang pangkatnya biasa saja," katanya.
Kata Alex, inspirasi dari Seladi tidak hanya berkaitan dengan pekerjaan sampingan, tetapi juga integritas yang bisa dijadikan teladan.
Bripka Seladi adalah personel Polres Malang Kota Malang yang berdinas di Urusan SIM Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas).
Sehari-hari, Seladi menjadi pemulung sebagai bisnis sampingan sejak 10 tahun terakhir. Seladi menolak segala bentuk pemberian saat menguji para pemohon SIM.
Seladi mengaku kerap dipaksa menerima pemberian secara diam-diam setelah menguji pemohon SIM. Pemberian itu dalam bentuk rokok, uang maupun minuman. Namun hingga kini pemberian tersebut dapat ditolaknya.
Baca juga:
Bripka Seladi sering coba disuap dari uang, pulsa hingga rokok
Brigadir sampai jenderal polisi harusnya teladani Bripka Seladi
Bripka Seladi, polisi pemulung yang harus jadi teladan anggota Polri
Bripka Seladi jadi pemulung penopang hidup saat pensiun dari polisi
Mengenal lebih dekat Bripka Seladi, polisi menyambi pemulung sampah
Polri: Seladi figur polisi jujur
Bripka Seladi pilih memulung sampah ketimbang jadi polisi curang
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Kenapa Saipul Jamil ditangkap polisi di Jelambar, Jakarta Barat? Saipul Jamil pernah terjerat kasus narkoba dan diamankan oleh Polsek Tambora di kawasan Jelambar, Jakarta Barat.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Apa itu polisi cepek? Istilah ‘cepek’ sendiri merujuk pada pecahan uang senilai Rp100. Fenomena ini menjadi lebih menonjol melalui popularitas Pak Ogah, seorang tokoh fiktif dalam serial televisi Si Unyil yang tayang pada periode tersebut. Pak Ogah menjadi ikon yang mengatur lalu lintas dan meminta bayaran sejumlah cepek dari pengendara.