KRI Rigel temukan objek besar sepanjang 20 meter diduga Lion Air JT610
KRI Rigel 933 menemukan sebuah objek besar diduga badan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Direktur Operasi Survei dan Pemetaan (Diropssurta) Pushidrosal Kolonel Laut Haris Djoko Nugroho mengatakan objek besar itu ditemukan tadi malam oleh KRI Rigel.
KRI Rigel 933 menemukan sebuah objek besar diduga badan pesawat Lion Air JT610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Direktur Operasi Survei dan Pemetaan (Diropssurta) Pushidrosal Kolonel Laut Haris Djoko Nugroho mengatakan objek besar itu ditemukan tadi malam oleh KRI Rigel.
"Tadi malam Alhamdulillah kita temukan objek cukup besar. Kita doa saja, hari ini kita akan turunkan side scan sonar," katanya, Rabu (31/10).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
Menurutnya, panjang objek itu sekitar 20 meter. Pihaknya bakal menurunkan side scan sonar untuk memastikan lebih dulu benda tersebut apakah badan pesawat atau bukan.
"Baru setelah itu penyelam-penyelam TNI bakal diturunkan," katanya.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan tim SAR gabungan sudah menemukan titik terang keberadaan badan pesawat Lion Air JT 610.
"Pagi hari ini saya mendapatkan penjelasan dari Kabasarnas tentang titik terang adanya dugaan kuat adalah bagian dari fuselage 610 itu sudah ditentukan koordinatnya. Namun, belum diyakinkan bahwa itu adalah bagian dari fuselage dari 610," kata Hadi di JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/10).
Hadi mengatakan, tim SAR gabungan yang menggunakan KRI Rigel langsung memfokuskan pencarian di titik koordinat tersebut. Hal itu untuk memastikan apakah temuan itu merupakan badan dari Lion Air JT610.
"Untuk itu, dari KRI Rigel termasuk dari Geosurvey saat ini kami fokus pada satu titik itu meyakinkan bahwa apa yang kita duga di dasar permukaan itu adalah bagian dari JT 610," ujar dia.
Pencarian kali ini diharapkan menemukan bodi pesawat yang sebelumnya titik kordinatnya ditemukan tim SAR.
"Yang jelas adalah KRI Rigel yang memiliki kemampuan aeroki, termasuk kapal-kapal hidros kemudian kapal yang memiliki multibeam echosounder sehingga apa yang kita inginkan bersama Basarnas akan terpenuhi termasuk Basarnas juga menggelar kapal-kapal yang memiliki kemampuan sama untuk mencari target dibawah permukaan," kata dia.
Dia mengatakan, dugaan sementara para korban Lion Air JT 610 masih berada di lokasi atau titik jatuhnya pesawat tersebut. "Tidak, dari paparan yang disampaikan Basarnas tidak. Jadi kemungkinan itu diduga kuat adalah tempat fuselage yang kita cari. Karena kemungkinan besar korban masih ada di situ," ungkapnya.
Pesawat Lion Air JT610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 itu berangkat dengan rute Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang pada pukul 06.20 WIB.
Di dalam pesawat diketahui ada 189 orang. Rinciannya 182 penumpang, 2 pilot, dan 5 kru. Hingga saat ini baru 26 kantong jenazah yang ditemukan.
Baca juga:
Menhub Budi: Direktur Teknik Lion Air dibebastugaskan
RS Polri sudah terima 48 kantong jenazah korban Lion Air
Menhub Budi pastikan Lion Air JT 610 laik terbang
DVI Polda Metro ambil properti & sampel biologis korban Lion Air buat diidentifikasi
Panglima TNI sebut lokasi badan pesawat Lion Air sudah terdeteksi
Enam alumnus UGM jadi korban Lion Air JT610, ini daftarnya