KSP: Tidak Mudik Karena Corona Bukan Hanya Imbauan Pemerintah, Tapi Ajaran Agama
Rumadi mengatakan dalam agama Islam dikenal ajaran bahwa menghindari kerusakan harus didahulukan daripada mengejar kemaslahatan.
Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM Rumadi Ahmad menyebut imbauan agar masyarakat tak mudik lebaran Idul Fitri bukan semata anjuran pemerintah. Menurut dia, hal ini juga merupakan implementasi ajaran Islam yang harus dipatuhi.
"Tinggal di rumah untuk memerangi Covid-19 bukan hanya mengikuti anjuran pemerintah, tapi merupakan implementasi dari ajaran agama," ujar Rumadi dalam keterangan persnya, Rabu (7/4).
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
Rumadi mengatakan dalam agama Islam dikenal ajaran bahwa menghindari kerusakan harus didahulukan daripada mengejar kemaslahatan. Untuk itulah, dalam kondisi darurat virus corona (Covid-19) masyarakat diminta tetap tinggal di rumah.
"Maka dalam kondisi darurat wabah corona ini, masyarakat disarankan untuk tidak melakukan mudik ke ritual tahunan ke kampung halaman, kata dia.
Dia menyadari bahwa mudik merupakan ritual tahunan yang sangat dinantikan masyarakat. Namun, untuk momen pulang kampung tahun ini, kata Rumadi, sebaiknya masyarakat menahan diri dan mau berkorban untuk kebaikan semua.
Terlebih, bagi warga yang tinggal di zona merah corona yang sangat rentan membawa virus ke kampung halaman. Dia menilai mudik justru berisiko menularkan penyakit corona pada orang tua, saudara atau kerabat.
"Silaturahmi dengan orang tua tetap bisa dilakukan tanpa harus dibayang-bayangi kekhawatiran menularkan penyakit," tutur Rumadi.
Di tengah situasi pandemi corona, dia berharap semua masyarakat rela berkorban dan mengorbankan berbagai hal yang selama ini biasa dinikmati. Rumadi meminta masyarakat beribadah dari rumah untuk memutus mata rantai penyebaran corona.
"Meskipun kita tidak bisa tarawih di masjid seperti biasanya, tapi umat Islam masih bisa tarawih di rumah masing-masing, bersama keluarga. Ibadah tarawih masih tetap bisa kita laksanakan, bukan dilarang," jelas Rumadi.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/ray)