Kurangi kemacetan, Pemkot Solo siapkan 3 alternatif jalur lingkar
Ketiga alternatif rute tersebut akan melintasi tiga daerah, yakni Kabupaten meliputi Sukoharjo, Kota Solo & Karanganyar.
Guna mengurangi kemacetan arus lalu lintas di tengah kota, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan pembangunan jalur lingkar sisi timur-selatan. Ada 3 alternatif jalur yang disiapkan, satu di antaranya adalah jalur yang melalui atas bantaran Sungai Bengawan Solo.
Ketiga alternatif rute tersebut akan melintasi tiga daerah, yakni Kabupaten meliputi Sukoharjo, Kota Solo, dan Kabupaten Karanganyar.
"Banyak kawasan di Jawa yang mengalami kondisi perekonomian yang semakin meningkat. Kota Solo didukung daerah lainnya di Soloraya juga mengalami pertumbuhan ekonomi. Volume kendaraan di wilayah ini juga terus meningkat dan perlu diantisipasi dengan jalur lingkar," ujar Konsultan dari CV. Mono Heksa, Suradji, di Solo, Rabu (21/10).
Menurut dia, pada jalur Solo-Sragen volume kendaraan per jam mencapai 1.385 unit. Begitu pula Karanganyar-Solo volume kendaraan tercatat 1.270 unit per jamnya.
Kondisi sama, kata dia, juga terjadi pada lalu lintas simpang tiga Kartasura, simpang tiga Sroyo dimana kepadatan lalu lintas cukup tinggi.
Dia memproyeksikan volume lalu lintas hingga lima tahun ke depan akan mengalami peningkatan sebesar 50 persen. Atas kondisi ini, dia menilai perlu dilakukan pengalihan pergerakan arus lalu lintas. Salah satu upayanya dengan mengalihkan pergerakan melalui jalur lingkar.
“Kami sudah melakukan survei eksisting terkait rencana pembangunan jalan lingkar timur-selatan Solo. Dari hasil pra studi kelayakan, ada tiga alternatif rute jalan lingkar,” ucapnya.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Soloraya, Budi Yulianto menambahkan rencana pembangunan jalan lingkar selatan bisa segera direalisasikan. Jalan lingkar menjadi solusi untuk mengatasi problematika lalu lintas di wilayah Kota Solo dan sekitarnya.
"Kota Solo baru memiliki satu jalur lingkar di sisi utara. Kendaraan yang melintas dari arah selatan harus masuk ke tengah kota. termasuk truk-truk bertonase berat. Ini menjadi salah satu penyebab kemacetan dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di tengah perkotaan," jelasnya.
Menurut dia, jalur lingkar sisi selatan sangat dibutuhkan. Dengan demikian, kendaraan dari Sukoharjo menuju Boyolali, Klaten, Karanganyar dan Sragen tidak perlu masuk kota lagi.