Lakban Mulut, Jurnalis di Kediri Bawa Poster 'Gaji Kecil Nggak Bisa Ngemal'
'Perjuangan Nasib Orang Lain Bisa, Perjuangan Nasib Diri Sendiri Gak Bisa, Hadeeeh, Jurnalis Berhak Berserikat'- 'Nulis Berita Malah Dipidana'-'Libur Cuma Mitos No LYFEE, Jurnalis Juga Buruh' dan lain sebagainya.
Dua anggota AJI Kediri memasang lakban di mulutnya sambil berdiri di depan Transmart, Jl Hayam Wuruk Kota Kediri, Rabu (01/5). Sementara tangan mereka memegang pamflet yang bertuliskan 'Gaji Kecil Nggak Bisa Ngemall' dan 'Kerja 24 Jam Nggak ada Duit Lembur'.
Itulah aksi yang mewarnai Hari Buruh yang digeler Serikat Pekerja, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri. Aksi yang dilakukan Bramanta Pamungkas dan Habibul Munthoha ini sempat menyita perhatian pengunjung mall. Apalagi hari ini merupakan hari libur nasional.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Buruh Internasional? Peringatan hari buruh merupakan momentum bersejarah hasil perjuangan buruh di dunia untuk mempersingkat waktu kerja yang awalnya 19-20 jam sehari.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan Hari Jamu Nasional diperingati? Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, merupakan momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bentuk jamu.
-
Kapan Hari Buruh Internasional diperingati? Hari Buruh Internasional rutin diperingati setiap 1 Mei sebagai bentuk solidaritas atas perjuangan kaum buruh.
-
Bagaimana puisi Hari Buruh mengajak kita mengenang peristiwa penting gerakan buruh? Lewat bait-bait indah, puisi mengajak kita mengenang peristiwa penting dalam sejarah gerakan buruh, serta menghargai pengorbanan dan pengabdian para pekerja dalam meraih hak-hak mereka.
-
Kapan Hari Perawat Nasional diperingati? Hari Perawat Nasional diperingati setiap tanggal 17 Maret.
Terkesan mellow memang, namun pamflet-pamflet yang dibawa dalam aksi ini isinya tergolong unik. Mulai dari 'Butuh Disayang Bukan Ditendang, Memukul Jurnalis=Pidana' – 'Demi Akreditasi Intelektual Dikorbankan #Persmatidakdiam', 'Persma Bukan Humas Kampus'- 'Kritik Jokowi Diserang Cebong, Kritik Prabowo Diserang Kampret–Stop Doxing dan Persekusi Terhadap Jurnalis.'
'Perjuangan Nasib Orang Lain Bisa, Perjuangan Nasib Diri Sendiri Gak Bisa, Hadeeeh, Jurnalis Berhak Berserikat'- 'Nulis Berita Malah Dipidana'-'Libur Cuma Mitos No LYFEE, Jurnalis Juga Buruh' dan lain sebagainya.
Yang tak kalah unik selain dari tulisan, kedua anggota AJI Kediri ini melakban mulutnya dan naik vespa yang ditempeli berbagai pamflet dengan berbagai curhatan buruh. Keduanya berangkat dari Kantor AJI Kediri di Banjaran Kota Kediri selanjutnya melakukan aksi di depan Kediri Memorial Park Jl PK Bangsa, Transmart Jl Hayam Wuruk, depan Polresta Kediri Jl KDP Slamet dan Patung Kediri–Syu
Bramanta Pamungkas, yang juga Koordinator Serikat Pekerja AJI Kediri menjelaskan dalam peringatan Hari Buruh Internasional tahun ini, konsep aksi dirancang berbeda. AJI Kediri ingin mengkampanyekan kondisi jurnalis kepada masyarakat luas.
Hal ini dikarenakan sebelumnya mereka sudah berusaha berkampanye kepada perusahaan media, namun hingga saat ini belum ada perbaikan kesejahteraan jurnalis secara signifikan yang dilakukan oleh perusahaan media.
"Berulang kali kita sudah meng kampanyekan kondisi kesejahteraan jurnalis, namun belum ada perbaikan," Kata Bramanta pada merdeka.com.
Selain itu kekerasan terhadap jurnalis juga masih sering terjadi. Bahlan pelaku kekerasan masih banyak yang lolos dari jeratan hukum.
Dalam aksi ini kedua jurnalis juga berhenti di depan Mako Polres Kediri Kota. Mereka membentangkan poster yang mengkritik kekerasan yang menimpa jurnalis.
Melalui kegiatan ini diharapkan kondisi jurnalis akan lebih baik lagi kedepannya. Beberapa hak jurnalis yang masih belum dipenuhi oleh perusahaan media diharapkan bisa segera terpenuhi. "Sistem kerja yang diterapkan oleh perusahaan media banyak merugikan jur nalis," katanya.
Baca juga:
Polisi Wanita Lakukan Pengamanan Demo di Hari Buruh
Polisi Amankan 2 Orang Perusuh Demo Buruh di Surabaya
Massa Buruh Mencoreti Separator Busway 'Rakyat Anti Kapitalis'
Peringati May Day, Buruh Tuntut Pemerintah Cabut PP No 78/2015
Kekecewaan Wawan, Buruh Asal Semarang ke Jakarta Tak Bisa Dekati Istana
May Day, Ribuan Buruh Se-Jabodetabek Turun ke Jalan
Pidato di depan Buruh, Prabowo Berikan Dua Pilihan