1 Mei Diperingati Hari Buruh Internasional, Ketahui Sejarah, Tujuan dan Maknanya
Hari Buruh Internasional rutin diperingati setiap 1 Mei sebagai bentuk solidaritas atas perjuangan kaum buruh.
Hari Buruh Internasional rutin diperingati setiap 1 Mei sebagai bentuk solidaritas atas perjuangan kaum buruh.
1 Mei Diperingati Hari Buruh Internasional, Ketahui Sejarah, Tujuan dan Maknanya
Hari Buruh Internasional atau May Day telah ditetapkan menjadi hari libur resmi di seluruh dunia. Peringatan ini tak lain untuk merayakan pencapaian para pekerja.
Peringatan hari buruh merupakan momentum bersejarah hasil perjuangan buruh di dunia untuk mempersingkat waktu kerja yang awalnya 19-20 jam sehari.
Biasanya, pada Hari Buruh Internasional seringkali terjadi demonstrasi buruh di berbagai negara. Para buruh memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan tuntutan dari hak-hak buruh yang belum terpenuhi.
-
Kenapa Hari Buruh penting? Hari Buruh atau May Day juga menjadi simbol perjuangan untuk demokrasi, kemerdekaan dan persamaan di seluruh dunia.
-
Kapan Hari Buruh diperingati? Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei di seluruh dunia.
-
Apa arti perayaan Hari Buruh? Hari Buruh atau May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei di seluruh dunia. Momen tersebut dapat menjadi wujud apresiasi untuk perjuangan kaum buruh di berbagai negara.
-
Kapan buruh memperingati hari buruh? Sejak saat itu hari buruh diperingati di seluruh dunia pada tanggal 1 Mei.
-
Bagaimana buruh memperingati hari buruh? Sejak saat itu hari buruh diperingati di seluruh dunia pada tanggal 1 Mei.
-
Kenapa puisi Hari Buruh penting? Puisi Hari Buruh juga dapat menjadi wadah untuk menyuarakan aspirasi, harapan, dan cita-cita para pekerja dalam mencapai keadilan dan kesejahteraan.
Namun bagaimana sejarah Hari Buruh sebenarnya hingga dianggap penting oleh para pekerja? Dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (1/5) berikut informasinya.
Sejarah Hari Buruh Internasional
Munculnya hari buruh berkaitan dengan tuntutan politik bagi kelas pekerja yang berjuang untuk hari kerja lebih pendek.
Menurut informasi dari berbagai sumber, peringatan May Day pertama kali muncul di peristiwa demonstrasi besar-besaran oleh serikat buruh di Chicago Amerika Serikat pada 1 Mei 1886.
Para buruh mulanya menuntut agar jam kerja dikurangi menjadi maksimal 8 jam.
Hal tersebut terjadi karena pada abad ke-19 ketika para pekerja di Amerika Serikat mengeluhkan jam kerja yang berlaku tak wajar.
(Sumber foto: colorado.edu)
Mereka bisa bekerja mulai matahari terbit hingga terbenam. Aksi tersebut pun berakhir dengan kerusuhan dan dikenal dengan kerusuhan Haymarket.
Pada 1889, federasi internasional kelompok sosialis dan serikat buruh menetapkan 1 Mei sebagai hari memperingati para pekerja atau buruh serta untuk mengenang Kerusuhan Haymarket di Chicago 1886.
Sejarah Hari Buruh di Indonesia
Hari Buruh pun merambah ke Indonesia. Setiap 1 Mei, para pekerja memperingatinya dengan demonstrasi.
Mengutip spn.or.id, peringatan Hari Buruh di Indonesia pertama kali dilakukan pada 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee.
Aksi ini berawal dari tulisan Adolf Baars, seorang tokoh sosialis Belanda yang mengkritik harga sewa tanah milik kaum buruh terlalu murah untuk dijadikan perkebunan.
Selain itu buruh juga bekerja keras tanpa upah yang layak.
Pada tahun 1923, terjadi peringatan hari buruh terpanjang di era kolonial.
Setelah perayaan 1 Mei, buruh kereta api mengalami pemotongan gaji buruh.
Mereka pun sempat melakukan aksi mogok yang berhasil melumpuhkan perhubungan. Tiga tahun setelahnya atau pada 1926 peringatan hari buruh ditiadakan.
Perayaan hari buruh nasional kembali muncul setelah kemerdekaan.
Pada 1 Mei 1946, di era Kabinet Sjahrir membolehkan perayaan ini, bahkan menganjurkannya.
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1948 mengatur bahwa tiap 1 Mei, buruh boleh tidak bekerja.
Undang-undang tersebut juga mengatur perlindungan anak dan hak perempuan sebagai pekerja.
Hadirnya undang-undang ini memantik berbagai aksi yang dilakukan buruh pada 1 Mei.
Pada 19 Mei 1948, ribuan petani dan buruh mogok untuk menuntut pembayaran upah yang telah tertunda.
Pemogokan buruh berhenti setelah Perdana Menteri Mohammad Hatta mengadakan pertemuan dengan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI) pada 14 Juli 1948.
Kemudian pada 1950, buruh kembali menuntut haknya tentang Tunjangan Hari Raya (THR).
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Kekuasaan Militer Pusat Nomor 1 Tahun 1951, yang menjadi awal keterlibatan militer dalam isu perburuhan.
Pada masa Orde Baru, perayaan hari buruh kembali dilarang karena identik dengan aktivitas dan paham komunis.
Pada tahun 1960, istilah buruh juga diganti dengan istilah karyawan di masa ini.
Karyawan diambil dari kata karya (kerja) dan -wan (orang).
Baru pada masa reformasi, hari buruh kembali rutin dirayakan di banyak kota, dan mengusung berbagai tuntutan mulai dari kesejahteraan hingga penghapusan sistem alih daya.
B J Habibie sebagai presiden pertama di reformasi melakukan ratifikasi konvensi ILO Nomor 81 tentang kebebasan berserikat buruh.
Pada 2013, terjadi peristiwa sejarah hari buruh yang penting di Indonesia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan 1 Mei sebagai hari libur untuk memperingati Hari Buruh Internasional.
Tujuan dan Makna Hari Buruh
Ada beberapa tujuan dilaksanakannya Hari Buruh Internasional. Tujuan tersebut adalah memberi kesempatan bagi para buruh untuk memberikan penghormatan dan pengakuan terhadap peran pekerja dalam banyak hal seperti pembangunan infrastruktur dan penyediaan layanan penting bagi masyarakat.Hari Buruh Internasional juga menjadi momen penting untuk mengenang perjuangan dan gerakan pekerja dalam memperoleh hak-hak mereka serta memperbaiki kondisi kerja.
Terlebih sampai saat ini ketimpangan sosial masih terjadi di antara pekerja di berbagai sektor industri dan negara.
Hari Buruh Internasional memberi wadah bagi para pekerja untuk menyuarakan aspirasi mereka dan menyampaikannya kepada para pelaku kebijakan dan politisi dengan harapan menciptakan kemajuan menuju keadilan sosial.
Sehingga bisa diartikan bahwa makna dari Hari Buruh tak lain untuk merayakan kinerja para pekerja.
Hari Buruh pun juga menjadi sebuah penghormatan kepada pekerja atas kontribusi mereka di kehidupan sosial.
Penyelenggaraan hari buruh diutamakan untuk memperingati kerja keras para buruh dan pekerja yang tak lelah memperjuangkan hak-hak mereka.