Langkah Kaki Nenek Marieta ke Masjid Berjarak 11,2 km dari Rumah
Nenek Marieta (73) tetap semangat menjalankan ibadah salat dzuhur dan ashar berjamaah ke Masjid Nurul Iman Padang. Padahal jarak rumahnya ke masjid mencapai 11,2 kilometer.
Nenek Marieta (73) tetap semangat menjalankan ibadah salat dzuhur dan ashar berjamaah ke Masjid Nurul Iman Padang. Padahal jarak rumahnya ke masjid mencapai 11,2 kilometer.
"Saya tinggal cukup jauh dan harus menggunakan angkutan kota menuju masjid ini," katanya di Padang, Jumat saat dijumpai di Masjid Nurul Iman. Seperti dilansir Antara, Jumat (17/5).
-
Siapa saja yang bisa terinspirasi dengan kata-kata bijak Ramadan? Kata-kata bijak ini juga menyampaikan pesan-pesan yang memotivasi untuk meningkatkan amal ibadah, seperti melakukan puasa dengan penuh kesabaran, dan memperbanyak amal kebaikan.
-
Bagaimana kata-kata menyambut bulan Ramadan bisa memotivasi umat? Ungkapan penyambutan ini dapat memotivasi dan menginspirasi individu untuk menjalani bulan suci dengan rasa syukur, kesadaran, dan keikhlasan yang lebih mendalam.
-
Kenapa kata-kata lucu penting saat bulan Ramadan? Kata-kata buka puasa lucu akan sangat menghibur orang lain jika khusus diberikan kepada orang yang terdekat. Hal itu karena kata-kata buka puasa lucu bisa dianggap sebagai bentuk rasa peduli terhadap orang yang sedang berpuasa.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Mengapa puisi menyambut Ramadan penting? Puisi menyambut Ramadan memiliki peran penting dalam memberikan pesan-pesan positif yang memotivasi umat Muslim untuk menjalani Ramadan dengan penuh kesadaran dan ketulusan.
-
Bagaimana cara puisi menyambut Ramadan memberikan makna? Kata-kata yang dipilih dengan penuh perhatian dapat menciptakan atmosfer yang khusyuk dan mendalam, membangkitkan semangat beribadah dan merenungkan makna spiritualitas.
Dia selalu melaksanakan ibadah salat dzuhur dan asar di Masjid Nurul Iman yang terletak dekat Pasar Raya Padang. Jarak yang jauh tidak menyurutkan semangat Marieta. Dia meyakini, semakin jauh masjid yang dituju, maka pahalanya semakin besar di sisi Allah SWT. Sedangkan shalat subuh, magrib dan isya dilaksanakan di Masjid Muhajirin dekat rumahnya.
Selama Ramadan, nenek Marieta tidak pernah meninggalkan salat berjamaah di masjid. Bahkan salat magrib pun masih sempat berjamaah di masjid Muhajirin dekat rumahnya.
"Saya selalu bawa bekal untuk berbuka puasa, supaya bisa melaksanakan salat berjamaah di masjid karena kata ustaz salat berjamaah pahalanya lebih besar dari pada salat di rumah," sambung ibu dengan empat anak dan 11 cucu.
Menurut dia salat berjamaah di masjid juga lebih nyaman dan khusyuk. Bahkan dia juga bisa menyempatkan membaca Alquran sembari menunggu waktu salat.
Meskipun jauh dari rumah, bahkan mengeluarkan biaya Rp10.000 per hari untuk membayar ongkos angkot, Marieta tidak keberatan demi ibadah. "Karena saya belum mampu menunaikan ibadah umrah, haji, sedekah," sambungnya.
Baca juga:
Guyubnya Tradisi Megibung di Bali, Warga Makan Bersama dalam Satu Wadah
Toleransi Beragama di Kampung Eks Tapol PKI
Mengenal Alquran Tertua Peninggalan Kerajaan Muna
Masjid Keramat Pelajau Barabai Peninggalan Kerajaan Demak
Menengok Pondok Pesantren yang Didirikan Mantan Teroris di Deli Serdang
Ritual Penyucian Jiwa ala Bugis Makassar Sambut Ramadan