Langkah yang Bisa Dilakukan Pemerintah Cegah Covid-19 Kembali Melonjak Seperti AS
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di negara Paman Sam itu meningkat lebih dari 1.000 persen jika dibandingkan dengan data Juni lalu.
Kasus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) kembali melonjak meskipun capaian vaksinasinya cukup tinggi. Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di negara Paman Sam itu meningkat lebih dari 1.000 persen jika dibandingkan dengan data Juni lalu.
Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban mengatakan AS sedang berduka dan frustasi karena Covid-19. Ada sejumlah hal yang menjadi penyebabnya, di antaranya karena angka kematian Covid-19 harian di atas 1.000.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Mengapa pria tersebut terinfeksi Covid-19 dalam waktu yang lama? Pria berusia 72 tahun asal Belanda yang tidak disebutkan namanya itu mengalami kekurangan kekebalan cukup parah saat ia terinfeksi virus corona varian Omicron pada tahun 2022, tepat setelah menerima beberapa kali suntikan Covid.Sejak kejadian tersebut, ia terus positif mengidap virus corona selama 613 hari hingga kematiannya pada Oktober tahun lalu.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Kemudian rumah sakit dibanjiri pasien Covid-19 dalam dua pekan terakhir dan varian Delta merajalela.
"Rata-rata per hari 100.000 kasus Covid-19. A. Fauci (Direktur Institut Penyakit Menular dan Alergi AS) mengaku US berjalan ke arah yang salah," kata Prof Zubairi melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Kamis (19/8).
Pakar Kesehatan Masyarakat, Hasbullah Thabrany mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 seperti AS. Pertama, memberikan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster kepada masyarakat.
"Kedua, selain booster vaksinasi, kita harus antisipasi menjaga masuknya kasus-kasus varian baru dari luar negeri yang mungkin lebih bahaya lagi, lebih cepat menular, mungkin lebih mematikan," katanya kepada merdeka.com.
Ketiga, mengawasi transmisi dan penyebaran varian Covid-19 dalam negeri melalui pemeriksaan whole genome sequencing. Menurut Hasbullah, tidak tertutup kemungkinan varian Covid-19 dalam negeri yang bermutasi menjadi lebih ganas dan mematikan.
"Kita sudah mulai punya teknologi walaupun masih terbatas di beberapa lab yang maju seperti di Balitbangkes atau Eijkman. Nah pemerintah harus mengembangkan lab-lab baru yang mampu mendeteksi melakukan genome sequencing supaya bisa mendeteksi, paling tidak di beberapa center kota besar di Indonesia," tandasnya.
Data Kementerian Kesehatan 18 Agustus 2021, 3.908.247 orang di Indonesia terkonfirmasi positif Covid-19. Bertambah 15.768 dari data sebelumnya masih 3.892.479 orang.
Dari total 3.908.247 orang positif Covid-19, 121.141 di antaranya meninggal dunia. Ini menunjukkan, ada peningkatan 1.128 kasus kematian dari data 17 Agustus 2021 yang hanya 120.013 orang.
Adapun pasien sembuh dari Covid-19 sudah mencapai 3.443.903 orang, bertambah 29.794 dari data sebelumnya 3.414.109 orang.
Ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi), Kuntjoro Adi Purjanto mengatakan rata-rata keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 berada di bawah 50 persen. Ini menunjukkan, jumlah pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit menurun.
"Tentang keterisian tempat tidur, memang rata-rata di bawah 50 persen. Artinya sudah mulai turun," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube PB Ikatan Dokter Indonesia, Rabu (18/8).
Kuntjoro menyebut hingga saat ini tidak ada lagi rumah sakit rujukan Covid-19 yang berada dalam kondisi kolaps. Justru, sejumlah rumah sakit rujukan mulai menerima pasien non Covid-19.
"Di Jakarta bagian selatan, itu sudah banyak pasien non Covid-19 masuk (rumah sakit rujukan Covid-19). Itu artinya, pasien Covid-19 sudah menurun," ujarnya.
Baca juga:
Cak Imin: RI Tak Berdaya Hadapi Covid-19, Obat-Vaksin Bergantung Negara Lain
Terpapar Covid, Lima dari 369 Ibu Hamil Di Kota Tangerang Meninggal Dunia
Anies: Angka Indikator Penanganan Covid-19 Alami Perbaikan Signifikan
Cak Imin Sebut Pandemi Perlihatkan Politik Kesehatan Diskriminatif
VIDEO: Megawati Minta Jokowi Kuat Hadapi Badai Kritik soal Pandemi Covid-19
Ini Strategi Pemerintah Ubah Pandemi Jadi Endemi Covid-19