Lantik pejabat di kuburan, Wali Kota Makassar bantah pencitraan
Acara pelantikan ditutup dengan acara nyekar ke pejabat yang dinilai berjasa di tempat pemakaman tersebut.
Pelantikan dan pengambilan sumpah ratusan pejabat jajaran Pemkot Makassar yang totalnya 105 orang dengan jabatan barunya masing-masing yang berlangsung dalam kawasan kuburan tepatnya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, Makassar, Selasa pagi. Acara pelantikan ditutup dengan acara nyekar ke pejabat yang dinilai berjasa di tempat pemakaman tersebut.
Sebelumnya, Wali kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto dan Wakil Wali kota Makassar, Syamsu Rizal menyalami, beri ucapan selamat ke tiap pejabat baru dalam barisan yang cukup panjang. Hingga akhirnya barisan paling ujung adalah pegawai yang membawa keranjang-keranjang bunga untuk nyekar.
Makam yang ditaburi bunga adalah makam almarhum Ahmad Lamo, mantan Gubernur Sulsel, almarhum Yanci Rais mantan Walikota Makassar dan almarhum Jenderal M Yusuf, mantan Menhankam RI dan mantan ketua BPK RI.
Sebelum pelantikan di kuburan TMP Panaikang ini, Wali kota Makassar pernah melantik juga pejabatnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Khusus pejabat yang dijabat di TMP ini, sebelumnya direncanakan di pekuburan umum Sudiang bahkan sudah menyiapkan liang lahat. Tapi karena banyak sorotan termasuk datangnya dari tokoh agama, pelantikan 105 pejabat eselon II dan III ini serta para anggota Badan Pengawas Perusda dan Badan Layanan Umum ini dilangsungkan juga setelah tiga kali tertunda. Dimulai dari pukul 07.00 Wita hingga pukul 08.25 Wita.
Wali kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto yang ditanya usai pelantikan dan nyekar, membantah jika tindakannya melantik pejabat di kuburan sekadar pencitraan dan cari popularitas.
Kalau diaebut cari popularitas, sekadar pencitraan, kata Wali kota yang disapa Danny ini, maka sifatnya itu secara tiba-tiba. Sementara yang kita lakukan ini adalah sudah direncanakan sejak awal. Dimulai dari pelantikan pejabat di pelabuhan rakyat Paotere sebagai awal mula Kota Makassar. Lalu di lapangan Karebosi simbol tengahnya Kota Makassar menyusul di tempat sampah dan di kuburan ini dengan tujuan ada pelajaran yang bisa dipetik.
"Kalau tiba-tiba, baru itu disebut pencitraan. Sementara ini sudah ada sejak awal. Kalau orang lain berpendapat untuk pencitraan saja, tidak apa," tandas Mohammad Ramdhan Pomanto.
Sementara itu, Dr Johamsyah Mansyur mantan staf Statistik dan Pelaporan Bappeda Makassar yang dilantik menjadi Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi Dinas Infokom Kota Makassar mengatakan, pelantikan di kuburan ini bukanlah hal aneh.
Dia membantah jika dirinya pasrah saja dilantik di kuburan ketimbang tidak Dilantik. "Yang dilakukan pak wali kota ini ada filosofinya, ada maknanya. Kita diingatkan untuk bekerja dengan baik, memberikan pengorbanan sebagaimana pengorbanan para pahlawan yang telah mendahului," tutur Johansyah Mansur.
Diketahui, yang dilantik ini sebanyak 105 orang dengan rincian, 84 pejabat eselon II dan III menduduki jabatan Camat, Kabid dll serta Badan Pengawas Perusda dan Badan Layanan Umum.