770 Tahanan di Rutan Makassar Tidak Bisa Mencoblos, Ini Penyebabnya
Ada dua penyebab 770 tahanan di Rutan Makassar tidak bisa menggunakan hak pilihnya.
Di Rutan Makassar sendiri terdapat tiga TPS yakni 902, 903, dan 906.
770 Tahanan di Rutan Makassar Tidak Bisa Mencoblos, Ini Penyebabnya
Momen pemungutan suara ternyata tidak dirasakan oleh 770 tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IA Makassar. Ada dua penyebab 770 tahanan di Rutan Makassar tidak bisa menggunakan hak pilihnya.
Kepala Rumah Tahanan Kelas IA Makassar, Jayadikusumah menjelaskan terdapat 2.092 orang tahanan. Di Rutan Makassar sendiri terdapat tiga TPS yakni 902, 903, dan 906.
"Jumlah penghuni hari ini 2.092 orang yang diantaranya pria 1.921 orang dan wanita 167 orang," tuturnya.
Jayadikusumah merinci dari jumlah 2.092 penghuni Rutan Makassar, 201 orang diantaranya masuk dalam DPT. Sementara untuk DPTb sebanyak 1.117
"Untuk CDPK (sisa warga binaan yang tidak bisa memilih) jumlah 770 orang," ungkapnya.
Jayadikusumah menjelaskan 770 orang tahanan tidak bisa mencoblos dikarenakan tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). Alasan kedua, tidak terdaftar di website KPU sebagai pemilih di Pemilu 2024.
"Tidak ada NIK jumlahnya 292 orang. Nama-nama sudah kami kirimkan ke email Datin Dirjen Pas Kemenkumham. Terus 478 orang tahaan yang punya NIK, tapi belum terdaftar sebagai pemilih di website KPU. Jadi tidak bisa dmasukkan sebagai DPT dan DPTb," ungkapnya.
Sementara Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham wilayah Sulsel, Yudi Suseno mengatakan setidaknya ada 11 ribu orang tahanan dan narapidana yang menghuni Lapas dan Rutan di Sulsel. Dari jumlah tersebut, sekira 9 ribu orang masuk dalam DPT.
"Secara keseluruhan jumlah DPT se-Sulsel sekitar 9 ribuan dari 11 ribu. Itu pun mudah-mudahan tidak terkendala KTP elektronik, karena aturan baru kan katanya harus pakai KTP elektronik," sebutnya.
Yudi menambahkan Kemenkumham akan terus memonitoring proses pemungutan hingga perhitungan suara di Lapas dan Rutan di Sulsel. Ia berharap pelaksanaan Pemilu di Lapas dan Rutan di Sulsel berjalan dengan baik dan aman.
"Dalam rangka pelaksanaan Pemilu ini secara intens baik sebelum maupun sesudah pun kita tetap melakukan monitoring secara langsung, termasuk juga hasil rekapitulasi. Makanya nanti kita juga akan update. Jadi mudah-mudahan khususnya di Sulsel kondisi pemilihan umum di Lapas dan Rutan di Sulsel ini dalam keadaan aman dan kondusif," pungkasnya.