Layani pijat di Crisis Center, Jalal ciptakan lagu duka AirAsia
"Kami hanya bisa berbela sungkawa lewat lagu 'Tragedi AirAsia' ini," kata Jalal.
Rasa simpati kepada para korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 bisa ditunjukkan dengan berbagai macam cara. Salah satunya yang ditunjukkan oleh Supri Abdul Jalal yang menyampaikan simpatinya lewat sebuah lagu.
Jalal yang sehari-hari sebagai tukang pijat, membuat sebuah lagu bersama temannya, M Rofik yang kemudian mengunggahnya ke Youtube. Lagu itu sudah diunggah sejak 6 Januari 2015 lalu.
"Kami hanya bisa berbela sungkawa lewat lagu 'Tragedi AirAsia' ini. Saya tergerak ingin menciptakan lagu untuk bersimpati dengan keluarga korban AirAsia," kata Jalal, Kamis (8/1/2015).
Setiap hari Jalal menyambangi Posko Media Center AirAsia di Mapolda Jawa Timur di Jalan Ahmad Yani Surabaya. Dia berbaur dengan para wartawan yang tengah sibuk menulis berita. Tangan ringannya selalu menawarkan pijatan kepada para wartawan, bahkan sejumlah wartawan asing ikut menjadi pelanggannya.
"Saya tidak mengutamakan itu, yang penting saya bisa ngobrol dengan rekan-rekan wartawan saya sudah senang. Kalau diberi ya saya terima, kalau tidak diberi juga tidak masalah," kata Jalal.
Lewat ngobrol dengan wartawan dan keluarga korban, Jalal yang asal Jalan Wonocolo Pabrik Kulit Gang Buntu Nomor 6 Surabaya itu mengaku terinspirasi membuat lagu. Dia kemudian menulis dan merekamnya di studio musik milik seorang teman.
Jalal memang memiliki bakat seni, sebelumnya sempat membuat heboh lewat lagu dukungan kepada Capres Prabowo Subianto yang diaransemen ulang dan diunggah di Youtube. Dia saat itu menggubah lagu dangdut 'Bunga Dahlia' milik Elvy Sukaesih menjadi judul Capres Pujaan Prabowo Subianto. Video yang berjudul 'Jalal Tukang Pijat Langkah Menyanyi Buat Prabowo Subianto' diunggah pada 21 Mei 2014.
Rupanya, Jalal ingin mengulang sukses lewat syair lagu yang diberi judul 'Tragedi AirAsia'. Lagu berdurasi 5:05 menit itu hingga pukul 12.30 WIB siang ini sudah 19 kali diklik.
Video klip lagunya dibubuhi foto-foto keluarga korban AirAsia yang bersedih, gambar pesawat dan CEO AirAsia Tony Fernandez saat memberikan keterangan pers. Berikut petikan syair lagunya;
Di heningnya pagi yang terang, terhentak dengan suara ledakan...
AirAsia ikut menghilang, semua keluarga kebingungan.
Sebuah mimpi atau nyata,
seketika orang tak percaya, kini musibah telah melanda,
AirAsia jatuh di Indonesia, AirAsia, AirAsia, AirAsia.
Baca juga:
Mulai besok, 2 kapal Jepang tak lagi ikut cari AirAsia
Setelah ekor AirAsia ditemukan, ini rencana Basarnas
Bila diizinkan KNKT, Basarnas akan angkat ekor AirAsia
Hari ke-12, ombak di lokasi pencarian AirAsia capai 2,5 meter
Pemkot Malang siapkan pemakaman gratis korban AirAsia QZ8501
TIM DVI sebut data antarkorban AirAsia QZ8501 banyak kemiripan
Jonan: Black box AirAsia QZ8501 harus dibaca di Indonesia
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Siapa yang mengajarkan doa naik pesawat? Adapun bacaan doa naik pesawat sesuai sunnah Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:اللهُ أكبَر ، اللهُ أكبَر ، اللهُ أكبَر، سُـبْحانَ الَّذي سَخَّـرَ لَنا هذا وَما كُنّا لَهُ مُقْـرِنين، وَإِنّا إِلى رَبِّنـا لَمُنْقَـلِبون، اللّهُـمَّ إِنّا نَسْـأَلُكَ في سَفَـرِنا هذا البِـرَّ وَالتَّـقْوى، وَمِنَ الْعَمَـلِ ما تَـرْضى، اللّهُـمَّ هَوِّنْ عَلَـينا سَفَرَنا هذا وَاطْوِ عَنّا بُعْـدَه، اللّهُـمَّ أَنْـتَ الصّـاحِبُ في السَّـفَر، وَالْخَلـيفَةُ في الأهـلِ.Allaahu ‘Akbar, Allaahu ‘Akbar, Allaahu ‘Akbar, Subhaanal-lathee sakhkhara lanaa haathaa wa maa kunnaa lahu muqrineen. Wa ‘innaa ‘ilaa Rabbinaa lamunqaliboon. Allaahumma ‘innaa nas’aluka fee safarinaa haathal-birrawattaqwaa, waminal-‘amalimaa tardhaa, Allaahumma hawwin ‘alaynaa safaranaa haathaa watwi ‘annaa bu’dahu, Allaahumma ‘Antas-saahibu fis-safari, walkhaleefatu fil-‘ahli.