Letkol Sudarsono Prodjokusumo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ini Sosoknya
Sosok Pak Prodjo sangat membekas di hati Muhammadiyah. Karena itu, negara dianggap perlu memberikan apresiasi setinggi-tingginya.
Prodjo mengusulkan berdirinya Komando Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Muhammadiyah
Letkol Sudarsono Prodjokusumo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ini Sosoknya
Dzul Fikar Ahmad menilai, pasca kemerdekaan 1945, tantangan dan masalah terus menyelimuti negara Indonesia.
Awal kemerdekaan, bangsa Indonesia harus memukul mundur kembali para penjajah yang ingin tetap menguasai bangsa Indonesia.
Bahkan, kata Dzul, hingga menjelang berakhirnya kekuasaan orde lama, Indonesia menghadapi ancaman disintegrasi bangsa.
Pada tahun 1965, disintegrasi nampak nyata, persatuan koyak, tidak terhindarkan. Puncaknya adalah september 1965, peristiwa gestapu meledak.
Melihat kondisi kebangsaan yang mencekam itulah, Haji Letnal Kolonel Sudarsono Prodjokusumo (Projo) mengusulkan berdirinya Komando Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Muhammadiyah
- Mahfud Pamer Dukungan Kebijakan untuk Pondok Pesantren: Ulama Banyak Dijadikan Pahlawan Nasional
- Peringati Hari Pahlawan, Jokowi-Ma'ruf Amin Tabur Bunga di Makam Habibie, Ani Yudhoyono, hingga AH Nasution
- Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Beberkan Fakta Indonesia Butuh Pemimpin Muda
- KPK Duga Wali Kota M Lutfi Ikut Garap Proyek di Pemkot Bima
“Tepat pada 1 Oktober 1965, pukul 21.30 Kokam terbentuk, dengan mengangkat pak Projo menjadi komandan pertama,” kata Dzul saat perayaan Milad ke 58 Kokam
Dzul melanjutkan, dalam perjalanannya, Kokam hadir dengan kecintaan yang tulus kepada Indonesia, bangsa dan negara, khususnya Muhammadiyah
Kontribusi kokam dalam merawat persatuan, merawat kebhinekaan, menjalin persaudaraan dilakukan dengan ikhlas
Kini 58 tahun sudah kehadiran KOKAM. Usia yang telah memasuki setengah abad, dimana kematangan gerakan semakin kokoh.Bertepatan dengan Milad Kokam ke 58 ini PP Pemuda Muhammadiyah menyampaikan.
Dzul pun mengusulkan, Haji Letnal Kolonel Sudarsono Prodjokusumo menjadi pahlawan nasional Republik Indonesia.
Atas kesetiaan dan pengorbannannya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“PP Pemuda Muhammadiyah akan membentuk panitia pengusulan pahlawan nasional. Panitia ini akan diberi tugas untuk memastikan proses pengusulan dan pemberkasan memenuhi syarat dan ketentuan perundangan,” kata Dzul.
Kata Dzul, Kokam senantiasa secara tulus dan ikhlas berkorban menjaga NKRI
Menjunjung tinggi konstitusi bangsa, menegakkan nilai Pancasila, merawat persatuan dan kebinekaan bagi bangsa dan negara serta persyarikatan
Kokam, kata Dzul, selalu senantiasa mengedepankan kekompakan, taat aturan organisasi, mengindahkan keputusan organisasi untuk mewujudkan soliditas gerakan.