Lewat Simposium, Esport Mencari Jati Diri di Haornas 2019
Perkembangan Esport di Indonesia bagaikan putaran Bola Salju.Olahraga elektronik ini semakin berkembang di Indonesia.
Perkembangan Esport di Indonesia bagaikan putaran Bola Salju.Olahraga elektronik ini semakin berkembang di Indonesia.
Namun seiring semakin populernya Esport di Indonsia beragam polemik masih mengiringi. Di mana salah satunya, layakkah E sport dikategorikan sebagai olahraga. Terkait hal ini dalam rangkaian Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2019, Kemenpora menggelar Simposium Interprestasi Dalam Wacana Keolahragaan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang ditekankan Ganjar Pranowo kepada pelaku UMKM di Banyumas? Di depan para pelaku usaha, Ganjar menekankan pentingnya pelatihan-pelatihan secara rutin bagi UMKM agar dapat lebih maju.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Apa pesan yang disampaikan dalam pagelaran ketoprak Bhayangkara di Bantul? Pagelaran ketoprak Bhayangkara ini, selain untuk melestarikan kebudayaan, juga sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan kamtibmas pada masyarakat Bantul.
-
Siapa yang diwawancarai oleh Kantor Berita Amerika? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
Simposium ini menghadirkan akademisi ekonomi, kesehatan, industri, standarisasi keolahragaan, dan organisasi E-sport (IESPA). Kegiatan ini diharap menjadi bahan telaah terhadap fenomena maupun konsep E-sport sebagai salah satu dasar pertimbangan pengambilan kebijakan terhadap pengembangan keolahragaan.
Kegiatan ini, Kemenpora melalui Deputi Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta membedah perkembangan esport di Indonesia dengan segala pro kontra yang ada.
"Esport ini sudah berkembang secara kemandirian di masyarakat, jadi bagaimana tugas Pemerintah untuk mengarahkan. Apalagi Esport juga sudah berkembang mengarah ke olahraga prestasi jadi harus ada standard baku yang ditetapkan oleh organisasi internasional, kompetisi juga harus jelas," katanya.
Isnanta menambahkan, dengan perkembangan yang begitu cepat, Kemenpora selaku perwakilan pemerintah setidaknya memikirkan peraturannya. Atas dasar ini kegiatan ini terlaksana.
"Teknologi menciptakan olahraga ini. Perkembangannya begitu cepat. Peraturannya harus segera dibuat," kata ia.
"Kita harus berpikir positif. Ini kemajuan zaman yang tak bisa dibendung. Hanya saja jenis permainannya harus diverifikasi, sehingga tidak berdampak yang tidak diinginkan terhadap anak-anak," beber ia.
Sementara itu turut hadir dalam Simposium tersebut, Pakar Keilmuan olahraga, Profesor Adang Suherman belum menemukan kategori olahraga dalam tubuh ESport. Terlebih bila beracuan pada Sistem undang-undang olahraga Indonesia.
"Berdasarkan sistem undang-undang olahraga Indonesia memang saya belum menemukan bahwa Esport masuk dalam olahraga. Seperti diketahui ada lima unsur yang harus terpenuhi yakni adanya aktivitas fisik, dapat menjadi latihan, adanya kompetitif, adanya organisasi internasional, dan dapat diterima secara umum," beber Adang.
(mdk/hrs)