Libur lebaran, ini jadwal operasi KRL Commuter Line
"Mulai 6 hingga 10 Juli akan tersedia bus dari dan ke kawasan Taman Impian Jaya Ancol," kata Eva.
Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line akan tetap beroperasi seperti biasa pada masa libur Lebaran tahun ini. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) sebagai operator KRL Commuter Line tidak akan mengurangi jumlah perjalanan KRL.
Menurut VP Komunikasi Perusahaan PT KCJ, Eva Chairunisa, calon penumpang tetap dapat naik KRL dengan jadwal keberangkatan pertama dari Stasiun Bogor pukul 04.00 WIB, dari Stasiun Bekasi pukul 05.10 WIB, Stasiun Tangerang pukul 05.00 WIB, Stasiun Parung Panjang pukul 05.00 WIB, dan Stasiun Jakarta Kota pukul 05.40 WIB.
Sementara untuk kereta terakhir dari Stasiun Jakarta Kota menuju Bogor tetap pada pukul 23.45 WIB, dari Jakarta Kota tujuan Bekasi pukul 22.54 WIB, dari Stasiun Tanah Abang menuju Parung Panjang pukul 23.30 WIB, dan dari Stasiun Duri menuju Tangerang pukul 23.10 WIB.
Saat ini PT KCJ mengoperasikan 898 perjalanan KRL per hari dengan menggunakan 75 rangkaian KRL yang terdiri dari rangkaian dengan formasi 12 kereta, 10 kereta, dan 8 kereta. Dengan frekuensi perjalanan dan kekuatan armada tersebut, PT KCJ dapat melayani rata-rata 885.642 penumpang setiap harinya.
"Jumlah ini diperkirakan tidak akan banyak berubah pada masa lebaran tahun ini," kata Eva dalam rilisnya kepada merdeka.com, Senin (4/7).
Menurutnya, hal yang sedikit berbeda adalah karakteristik mobilitas penumpang yang akan lebih memadati sejumlah Stasiun di dekat lokasi wisata, antara lain Stasiun Bogor, Jakarta Kota, dan Ancol. Khusus untuk Ancol, stasiun ini telah kembali melayani dan menjadi tempat KRL singgah mulai 25 Juni 2016 lalu.
"Di stasiun ini mulai 6 hingga 10 Juli akan tersedia bus dari dan ke kawasan Taman Impian Jaya Ancol yang jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal kedatangan KRL," tuturnya.
Bagi para calon penumpang KRL di masa libur lebaran ini, kata Eva, jika ingin menggunakan jasa angkutan KRL Commuter Line, maka dapat memilih untuk menggunakan kartu multi trip (KMT), kartu uang elektronik dari Bank, maupun Tiket Harian Berjaminan (THB). Khusus THB, mulai 3 Juli 2016, PT KCJ mulai menerapkan varian THB untuk perjalanan pulang-pergi untuk memudahkan para calon penumpang.
"Dengan menggunakan THB PP, pengguna cukup mengisi relasi perjalanan di stasiun keberangkatan saja," imbuhnya.
Saat ini tarif yang berlaku untuk perjalanan Commuter Line adalah progresif yang dihitung berdasarkan jarak perjalanan. Untuk 25 kilometer pertama tarifnya adalah Rp 2.000, dan Rp 1.000 untuk setiap 10 kilometer berikutnya, berlaku pembulatan dan kelipatan.
Selain masalah tarif, pengguna juga perlu memperhatikan aturan dan tata tertib menggunakan KRL. Aturan tersebut antara lain, adanya suplisi dan penalti dalam penggunaan tiket, aturan terkait dimensi barang bawaan penumpang, anak dengan tinggi badan di atas 90 cm wajib memiliki tiket, adanya kereta khusus wanita di setiap rangkaian yaitu pada kereta pertama dan kereta terakhir, tidak diperbolehkan merokok di seluruh area stasiun dan KRL, serta larangan makan minum dan buang sampah sembarangan di dalam KRL.
Mengingat banyaknya pengguna yang bukan merupakan pengguna rutin KRL, PT KCJ juga menghimbau untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam menggunakan KRL. Para penumpang agar selalu menunggu KRL di belakang garis kuning aman peron, mendahulukan penumpang yang turun dari KRL sebelum naik ke kereta, dan tidak perlu memaksakan diri untuk naik ke kereta yang sudah penuh karena jarak antar kereta saat ini hanya 5 sampai dengan 10 menit.
"Penumpang juga kami harapkan senantiasa menjaga barang-barang bawaannya, serta mengawasi putra dan putrinya selama bepergian dengan KRL," tandasnya.
Baca juga:
H-3, ribuan pemudik diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen
Cerita pemudik di stasiun tak lagi berdesak-desakan masuk gerbong
Libur lebaran, pengiriman kargo KA di Sumut tutup 5 hari
PT KAI Daop V Purwokerto tambah satu kereta untuk Lebaran
Lempari kereta api, 3 bocah di Brebes ditangkap
Polisi jaga 98 pintu perlintasan kereta api di Jabar saat mudik
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Kenapa rel kereta api dibangun di Bandung? Agar mudah diangkut dengan biaya murah dan jarak yang dekat, pemerintah melalui perusahaan jawatan kereta api membangun jalur rel. Ini untuk mengurangi ongkos kirim dari yang sebelumnya menggunakan sistem transportasi pedati tradisional.
-
Di mana kecelakaan kereta api di Bandung itu terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Siapa yang memastikan kelancaran angkutan Lebaran melalui kereta api ? Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan angkutan arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, melalui transportasi kereta api dapat berjalan lancar dan mengantisipasi adanya penumpukan.
-
Apa yang menjadi sisa kejayaan lalu lintas kereta api di Bandung? Konon, rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung.
-
Kenapa Jembatan Kereta Api Rancagoong bikin merinding? Bukan karena tempat tersebut angker, namun karena sempitnya jembatan dan tidak adanya pembatas di sisi kanan dan kiri jembatan.Ketinggian jembatan juga mencapai puluhan meter, sehingga para pengguna roda dua yang melintasi jembatan wajib berhati-hati.