Kilas Balik 29 Maret 1924, Kala Kereta Api Surabaya Disabotase hingga Kecelakaan dan Terguling di Rancaekek
Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung. Di luar dugaan, karena penyebabnya adalah kesengajaan dari manusia.
Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung. Di luar dugaan, karena penyebabnya adalah kesengajaan dari manusia.
Kilas Balik 29 Maret 1924, Kala Kereta Api Surabaya Disabotase hingga Kecelakaan dan Terguling di Rancaekek
Di zaman Belanda, kereta api menjadi salah satu transportasi yang dimaksimalkan pengembangannya. Fungsinya dianggap tepat karena memiliki tenaga yang besar dan daya laju yang berkali-kali lipat daripada kendaraan lainnya.
Sama halnya seperti di era sekarang, kecelakaan transportasi massal ini juga kerap terjadi di masa itu.
Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari faktor alam, human eror sampai disengaja alias sabotase.
-
Kapan tabrakan kereta api terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Kapan terakhir rel kereta api di Bandung dipakai? 'Dulu waktu tahun 1980-an masih dipakai ini, tapi untuk ngangkut tank baja ke Surabaya,' kata warga tersebut.
-
Kapan perampokan kereta api besar itu terjadi? Di malam tanggal 8 Agustus 1963, sekelompok pencuri profesional dengan keterampilan tinggi berhasil melancarkan aksi mengagumkan mereka dengan merampok kereta milik Royal Mail yang mengangkut sejumlah besar uang tunai.
-
Bagaimana rel kereta api di Padang Panjang rusak? Gempa ini juga membuat fasilitas sarana dan prasarana kereta api di Padang Panjang mengalami kerusakan. Dan beberapa ruas rel juga sempat mengalami kerusakan karena tanah longsor.
-
Kenapa rel kereta api dibangun di Bandung? Agar mudah diangkut dengan biaya murah dan jarak yang dekat, pemerintah melalui perusahaan jawatan kereta api membangun jalur rel.
-
Di mana perampokan kereta api besar terjadi? Kereta melewati Leighton Buzzard sekitar pukul 3 pagi tanggal 8 Agustus 1963, dan beberapa saat kemudian sang masinis, Jack Mills, melihat sinyal merah di depan di sebuah tempat bernama Sears Crossing.
Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api sempat terjadi di wilayah Rancaekek, Bandung.
Di luar dugaan, karena penyebabnya adalah kesengajaan dari manusia. Akibatnya, kereta sampai terguling ke sawah dan menyebabkan kepanikan.
Usut punya usut, terdapat sejumlah pihak yang diamankan dan dinyatakan bersalah karena kasus ini, salah satunya petugas penjaga rel.
Berikut informasi selengkapnya.
Kereta dari Surabaya Disabotase
Mengutip Instagram @sejarahbandung, ketika itu Sabtu, 29 Maret 1924, menjadi hari yang nahas bagi sebuah kereta api ekspres dari Kota Surabaya.
Foto: Wikipedia
Kereta ini dijadwalkan tiba di stasiun pukul 20:00 WIB, namun hingga jam menunjukkan waktu tersebut kereta tak kunjung muncul.
Jangankan fisiknya, suara, kepulan asap sampai lampunya saja tidak tampak dari kejauhan. Ini tentu membuat orang-orang di stasiun Bandung merasa khawatir dan bertanya-tanya.
Para penumpang sendiri, masih menikmati perjalanan pada hari Sabtu malam itu. Tanpa disadari, setelah melewati Stasiun Rancaekek kereta itu akan tergelincir karena sabotase yang disengaja.
Kereta Ekspres Tergelincir
Beberapa kilometer setelah melewati Stasiun Rancaekek, kereta ini kemudian tergelincir.
Masinis yang bertugas sudah berupaya keras melakukan pengereman, namun tetap gagal.
Tidak adanya sambungan telekomunikasi seperti sekarang ini, memperparah keadaan kereta hingga laporan terlambat sampai ke kantor pusat jawatan kereta api Belanda.
Saat itu, secara tiba-tiba mulai dari gerbong depan sampai menuju akhir mengalami terguling ke sawah.
Meski demikian, beruntung kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Penumpang hanya kaget dan panik atas apa yang mereka alami.
Adanya Sabotase Rel
Satu hari setelah kejadian, pihak kepolisian negara dan tim investigas datang ke lokasi kecelakaan kereta tersebut.
Mereka menemukan fakta bahwa rel yang tengah dilalui kereta malam itu hilang.
Padahal, rel selalu dijaga oleh orang yang ditugaskan khusus sebagai pemeriksa rel.
Menurut koran Aneta, setelah pemeriksaan, bukti-bukti dan keterangan dikumpulkan. Berdasarkan hasil pendalaman, diduga kuat penjaga rel terlibat dalam kejadian ini.
Dari liputan De Indische Courant edisi 2 April 1924, telah ditetapkan sejumlah tersangka atas kejadian ini, salah satunya pemeriksa rel yang merupakan seorang pribumi.
Ia diduga terlibat atas kasus pelepasan sambungan rel hingga kereta anjlok dan terjun ke sawah.
Sampai informasi ini ditulis, tidak diketahui secara detail motif dari pemeriksa rel tersebut melepas sambungan rel.