Liga 2 dan Liga 3 Dihentikan Terimbas Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Minta Maaf
Arema FC kembali meminta maaf atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 korban jiwa. Permintaan maaf ditujukan kepada pihak-pihak yang mendapatkan imbas peristiwa 1 Oktober 2022 itu, termasuk pihak yang dirugikan akibat dihentikannya Liga 2 dan Liga 3 musim 2022/2023.
Arema FC kembali meminta maaf atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 korban jiwa. Permintaan maaf ditujukan kepada pihak-pihak yang mendapatkan imbas peristiwa 1 Oktober 2022 itu, termasuk pihak yang dirugikan akibat dihentikannya Liga 2 dan Liga 3 musim 2022/2023.
"Arema FC tak pernah berhenti untuk meminta maaf kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terkena imbas dari musibah yang terjadi di Kanjuruhan," ungkap Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI) Tatang Dwi Arifianto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/1).
-
Kapan tragedi Kanjuruhan terjadi? Puncaknya meletus pada Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
-
Apa yang terjadi di Tragedi Semanggi 1? Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
-
Kapan tragedi ini terjadi? Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 17 warga sipil.
-
Apa yang terjadi di pertandingan PPSM Magelang dan Persip Pekalongan yang menyebabkan kericuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan. Suporter itu membawa bola dan memasukan bola ke dalam gawang Persip Pekalongan. Aksi itu kemudian diikuti puluhan suporter lainnya masuk ke lapangan.
-
Siapa yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan? Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur saat pertandingan antara Arema FC dan Persebaya.135 orang menjadi korban akibat terkunci di stadion. Mereka tewas karena terjadi penumpukan dan berdesak-desakan mencari pintu keluar.
Selain merenggut 135 jiwa, Tragedi Kanjuruhan juga berefek domino kepada persepakbolaan Indonesia. Tetapi ditegaskan bahwa manajemen tim Singo Edan tidak memiliki kewenangan atas keberlangsungan suatu kompetisi.
"Namun Arema FC tidak memiliki kewenangan langsung terkait keputusan berlanjut atau tidaknya sebuah kompetisi," tegasnya.
Diketahui, rapat Komite Eksekutif yang berlangsung di Kantor PSSI di Gelora Bung Karno Arena pada Kamis (12/1) memutuskan untuk menghentikan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 musim 2022/2023 . Salah satu alasannya terkait kelayakan infrastruktur sesuai permintaan tim transformasi sepak bola Indonesia akibat tragedi Kanjuruhan.
Sementara sistem kompetisi di Liga 1 dilanjutkan tanpa ada tim yang terdegradasi. Keputusan membuat sejumlah pihak merasa dirugikan.
Arema FC sendiri sejauh ini terus berjuang demi mendapatkan keadilan dan objektivitas pada proses hukum yang tengah dijalani."Atas nama klub Arema FC terkait musibah Kanjuruhan kami memohon maaf, dan kini kami terus istikamah berjuang untuk juga mendapat keadilan juga objektifnya jalannya proses hukum," tandasnya.
Sementara pasca-Tragedi Kanjuruhan, Arema FC mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI berupa larangan menyelenggarakan pertandingan sebagai tuan rumah. Pertandingan harus dilaksanakan dengan jarak minimal 250 kilometer dari home base hingga akhir musim kompetisi 2022-2023.
Arema FC juga diberikan sanksi denda sebesar Rp250 juta akibat Tragedi Kanjuruhan.
(mdk/yan)