Linda Simpan Kontak Sejumlah Jenderal, Teddy Minahasa Diberi Nama My Jenderal
Kuasa hukum terdakwa kasus peredaran narkoba jenis sabu-sabu, Linda Pujiastuti alias Anita, mengungkap kliennya menyimpan kontak sejumlah jenderal di handphonenya. Khusus Irjen Teddy Minahasa disimpan dengan nama My Jenderal.
Kuasa hukum terdakwa kasus peredaran narkoba jenis sabu-sabu, Linda Pujiastuti alias Anita, mengungkap kliennya menyimpan kontak sejumlah jenderal di handphonenya. Khusus Irjen Teddy Minahasa disimpan dengan nama My Jenderal.
"Di dalam handphone kan (Linda) tertulis My Jenderal. Ibaratnya kan jenderalku," sebut kuasa hukum Linda, Adriel Purba kepada wartawan di PN Jakarta Barat, Rabu (22/2).
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
Adriel mengaku sempat bertanya kepada kliennya apakah ada jenderal lain yang disimpan di kontak itu. Namun pada saat itu Linda mengaku ada, namun tidak disimpan dengan nama My Jenderal.
Ketika Adriel menanyakan alasan Linda menyimpan nomor Teddy Minahasa dengan nama My Jenderal, perempuan itu tidak menjawab. "Kenapa My Jenderal hanya untuk Pak TM? Nah dia senyum pada saat itu. Nah nanti mungkin dia akan utarakan sendiri. Saya nggak mau mendahuluinya, gitu," pungkas Andriel.
Sebelumnya, PN Jakarta Barat menggelar sidang lanjutan perkara tindak pidana penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu dengan empat terdakwa yakni Dody Prawiranegara, Linda Pudjiastuti alias Anita, Syamsul Ma'arif dan Kompol Kasranto.
Pada sidang kali ini ketiga terdakwa rencananya akan dipertemukan dengan Irjen Teddy Minahasa selaku saksi mahkota. Dalam dakwaannya, keempatnya didakwa melakukan jual beli narkoba dan dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan atau Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo pasa 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Namun Teddy Minahasa justru mangkir dari PN Jakarta Barat. Alasannya, Teddy mengaku sedang tidak fit sehingga tidak dapat mengikuti proses persidangan.
Dalam persidangan itu, Linda disebut sebagai muncikari oleh saksi eks Kapolsek Kalibaru, Kompol Kasranto. Menanggapinya, Linda membantah. "Saya tidak pernah menjadi muncikari," tegas Linda.
Dia mengklaim tugasnya selama ini membantu Polri mengungkap kasus penyelundupan narkoba dari luar negeri. Menurutnya, pekerjaan yang digeluti selama ini sama sekali tak berkaitan dengan muncikari.
"Jadi pekerjaan saya adalah membantu Polri untuk menangkap penyelundup dari luar negeri yang mau masuk ke Indonesia. Saya ikut surveilen juga, sampai berbulan-bulan kami tidak pulang," ujar dia.
Sementara kuasa hukum Linda, Adriel Purba mengatakan kliennya merupakan pihak yang bekerja sama dengan pihak polisi. Dalam hal ini Linda merupakan sosok agen yang memberi informasi adanya kasus narkoba.
"Dia adalah agen yang memberi tahu gimana ada narkoba di situ dia kerja sama dengan orang narkoba polres maupun Polda untuk nangkap dan sudah banyak sekali menurut keterangan dia," beber Adriel kepada wartawan di PN Jakarta Barat, Rabu (22/2).
Adriel mengatakan sosok agen kliennya sudah digeluti sudah sangat lama. Namun dirinya tidak ingin menjelaskan lebih rinci perihal itu.
"Katanya sudah dari 2010, dan dari sebelum 2010 sudah banyak (yang terungkap) dan nanti akan diceritakan oleh Linda mengenai Laut Cina Selatan," jelas dia.
(mdk/yan)