LIVE REPORT: Demo Mahasiswa di Gedung DPR
Mahasiswa dari berbagai elemen kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Selasa (24/9). Mereka kembali menyuarakan tuntutan menolak RUU Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, hasil revisi UU KPK, hingga RUU Pertanahan.
Mahasiswa dari berbagai elemen kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Selasa (24/9). Mereka kembali menyuarakan tuntutan menolak RUU Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, hasil revisi UU KPK, hingga RUU Pertanahan.
Berikut live report aksi unjuk rasa di depan gedung DPR:
-
Kapan demo terkait revisi UU Desa dilakukan? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kenapa revisi UU Kementerian Negara dibahas? Badan Legislasi DPR bersama Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Menkum HAM Supratman Andi Agtas melakukan rapat pembahasan terkait revisi UU Kementerian Negara.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Siapa yang mengajukan gugatan terhadap Dewas KPK? Dewas KPK Ngaku Sudah Antispasi Gugatan Nurul Ghufron di PTUN, Malah Kecolongan Ghufron sendiri sempat meminta kepada Dewas untuk menunda sidang etiknya.
-
Kenapa Nurul Ghufron menggugat Dewas KPK di PTUN? Ghufron sendiri sempat meminta kepada Dewas untuk menunda sidang etiknya. Namun Dewas kukuh untuk tetap menggelar sidang etik. "Apakah Dewas sudah mengantisipasi? Sangat mengantisipasi. Tapi perlu diketahui hal-hal yang memang kita tidak bisa melakukan persidangan kalau itu harus dipenuhi. NG pernah tidak hadir, tapi kemudian hadir," ucap ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan di gedung Dewas KPK, Selasa (21/5).
Pukul 23.45 WIB
Massa pendemo melempari pos polisi yang ada di belakang gedung DPR dengan bom molotov, Selasa (24/9) malam. Beruntung, tak ada korban dalam aksi anarkis massa pendemo tersebut.
Massa menjebol jalur pejalan kaki dan merangsek masuk ke dalam area Gedung DPR. Tapi tak berani mendekat ke parkiran motor yang dijaga ratusan polisi.
Sementara terlihat benda diduga bom molotov dilempar oleh massa ke pos Pamdal. Namun, benda tersebut mantul karena terkena kanopi, meledak di atas pos Polisi yang bersebelahan dengan pos Pamdal.
Pukul 23.30 WIB
Pimpinan DPR masih berada di dalam Gedung DPR. Informasi dihimpun, pimpinan DPR yang masih berada di dalam gedung DPR adalah Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Mereka tidak bisa meninggalkan gedung DPR karena situasi di luar masih belum kondusif.
Pukul 23.00 WIB
Barikade yang dibentuk oleh anggota kepolisian dan prajurit TNI di Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pada Selasa (24/9) malam dibuka. Mahasiswa yang sebelumnya bertahan mulai membubarkan diri.
Pukul 22.50 WIB
Massa masih bertahan di perempatan Slipi. Di sisi lain, polisi masih berusaha membubarkan massa yang berkumpul yang menutup akses jalan di perempatan Slipi.
Pukul 22.21 WIB
Polisi menangkap massa aksi dan memukulinya lalu memasukkan ke mobil barracuda. Mobil barracuda lalu lalang. Pantauan di lapangan, tiga orang yang ditangkap.
Sejumlah sepeda motor tertinggal di area depan gedung DPR. Setelah para mahasiswa dipukul mundur oleh kepolisian, motor tampak berserakan di sepanjang Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, DPR, Selasa (24/9). Pantauan merdeka.com, ada 19 unit kendaraan roda dua yang ditinggal pemiliknya.
Pukul 21.49 WIB
Ratusan mahasiswa berkumpul di sekitar Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat. Mereka membakar Pos Polsubsektor Palmerah. Aksi pembakaran dilakukan sekitar pukul 21.13 WIB.
Pukul 21.30 WIB
Mahasiswa yang terkonsentrasi di pertigaan Slipi, Jakarta Barat, terus melakukan perlawanan. Aparat kepolisian terus berupaya memukul mundur pendemo.
Pukul 20.40 WIB
Mahasiswa membakar pintu tol yang berada di depan kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Mobil water cannon dikerahkan untuk memadamkan api.
Pukul 20.30 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta mahasiswa pendemo berhenti melakukan aksi. Dia minta mahasiswa segera pulang ke tempatnya masing-masing.
Bamsoet menyebut alasannya karena tuntutan mahasiswa sudah dipenuhi oleh DPR. Yaitu, RUU KUHP sudah ditunda pengesahannya oleh DPR.
Pukul 20.00 WIB
Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, kebanjiran pasien mahasiswa dari universitas berbagai daerah di Indonesia. Sebanyak 76 mahasiswa pengunjuk rasa yang memperjuangkan pembatalan RUU KUHP di depan Gedung DPR harus mendapat perawatan di RSPP. Mereka mulai masuk ke rumah sakit sekitar pukul 17.00 WIB.
Sejauh ini, cedera terberat yang dialami mahasiswa di antaranya luka di kepala dan mata. Selebihnya karena faktor kelelahan dan pingsan.
Pukul 19.45 WIB
Mahasiswa membakar pos polisi di pertigaan Hotel Mulia, Jalan Gerbang Pemuda, Senayan. Massa mahasiswa terkonsentrasi di sekitar Senayan dan kawasan Gelora Bung Karno.
Massa mahasiswa awalnya membakar pembatas jalan. Tiba-tiba, aksi pembakaran menyasar pos polisi.
Pukul 19.30 WIB
Satu anggota brimob terkena lemparan batu saat bentrok dengan mahasiswa di Jalan Gelora, belakang Gedung DPR. Kericuhan terjadi usai ratusan mahasiswa dipukul mundur dari depan Gedung DPR berpindah ke bagian belakang.
Pukul 19.20 WIB
Polisi mengimbau mahasiswa yang berdemo di depan gedung DPR dan MPR untuk membubarkan diri. Polisi bahkan mengancam menangkap massa yang masih bertahan di depan gedung Kompleks Parlemen.
Pukul 18.45 WIB
Aksi demonstrasi yang semula berlangsung di depan Gedung DPR merembet ke sejumlah titik. Hal itu imbas polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa untuk menyelamatkan diri.
Pukul 18.30 WIB
Kobaran api terlihat dari atas jalan layang Senayan yang mengarah ke Semanggi. Mahasiswa membakar dus air mineral dan spanduk. Kobaran api terlihat di Jalan Gatot Subroto. Polisi masih bersiaga berjaga di sekitar Gedung DPR.
Pukul 18.26 WIB
Massa mahasiswa merobohkan pagar belakang Gedung DPR. Polisi mengimbau mahasiswa untuk mundur. Imbauan itu tidak diindahkan. Polisi mengambil sikap, menembakkan gas air mata ke arah massa. Mahasiswa kocar kacir.
Pukul 18.20 WIB
Polisi berjaga di jalan Gatot Subroto, depan gerbang Gedung DPR. Sementara massa mahasiswa beralih ke belakang Gedung DPR.
Massa mahasiswa mencoba masuk melalui gerbang belakang Gedung DPR. Polisi berjaga dan mencegah mahasiswa masuk ke dalam.
Pukul 17.14 WIB
Polisi membubarkan aksi mahasiswa di depan Gedung DPR. Massa mahasiswa dipukul mundur ke arah Semanggi. Polisi membubarkan mahasiswa yang berada di dalam jalan tol dalam kota.
Satu unit mobil milik Polisi rusak. Massa mundur dan berkumpul di perempatan Slipi, Petamburan.
Pukul 17.05
Polisi memaksa memukul mundur mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9). Pukul 17.00 WIB, Polisi semprotkan water cannon ke kerumunan massa. Bukan cuma itu, Polisi juga sempat tembakkan gas air mata.
Pukul 16.55 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo berencana keluar menemui massa mahasiswa yang berada di depan Gedung DPR. Dia keluar dari Gedung Nusantara III dan melihat ke arah luar gerbang DPR.
Melihat asap bekas gas air mata dan kondisi yang tak memungkinkan, Ketua DPR akhirnya membatalkan niatnya menemui massa mahasiswa. Dia kembali masuk ke Gedung DPR.
Pukul 16.30 WIB
Polisi membubarkan massa mahasiswa yang berada di depan Gedung DPRD. Selain dengan water cannon, polisi juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan mahasiswa.
Massa mahasiswa kocar kacir. Sebagian tetap bertahan. Arus lalu lintas di depan Gedung DPR masih ditutup untuk kendaraan bermotor. Termasuk jalan tol dalam kota.
Pukul 16.15 WIB
Massa mahasiswa mencoba masuk ke dalam gedung DPR. Sebagian mahasiswa memanjat pagar gedung DPR.
Dari dalam gedung DPR, mobil water cannon menyemprotkan air ke arah kerumunan massa mahasiswa. Tiga mobil water cannon dari dalam gedung DPR. Sementara dua mobil water cannon dari luar gedung juga menyemprotkan air ke arah mahasiswa.
Pukul 16.00
Demo mahasiswa di Depan Gedung DPR diwarnai aksi bakar ban. Bakar ban bahkan dilakukan di Jalan Tol Dalam Kota arah Slipi, Selasa (24/9).
Mereka yang membakar ban hanya sekitar 2,5 meter dari mobil yang melintas di Tol. Mahasiswa hanya memberikan satu lajur untuk pengendara yang mau melintas dari Pancoran ke arah Slipi. Aksi bakar ban sempat membuat kepulan asap tebal. Namun, peristiwa itu ditentang oleh mobil komando.
Pukul 15.45 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo memenuhi tuntutan mahasiswa sekaligus permintaan Presiden Joko Widodo untuk menunda pengesahan empat Rancangan Undang-Undang.Empat RUU tersebut adalah RUU KUHP, RUU Pemasyarakatan, RUU Minerba, dan RUU Pertanahan.
Selain itu, Ketua DPR juga bersedia menerima perwakilan mahasiswa untuk berdialog di dalam Gedung DPR.
Pukul 15.36 WIB
PT Jasa Marga menutup akses tol yang mengarah ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Hal ini terkait aksi demo mahasiswa yang tengah terjadi di depan gedung parlemen tersebut saat ini.
Pukul 14.53 WIB
Massa mahasiswa yang melakukan aksi di depan Gedung DPR semakin banyak. Mahasiswa terkonsentrasi di depan gerbang Gedung DPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).
Pantauan merdeka.com, ada sebagian massa mahasiswa yang mulai masuk ke jalan tol dalam kota, persis di depan gedung DPR. Akibatnya, arus kendaraan di jalan tol dalam kota dari arah Pancoran menuju Slipi, hanya diberlakukan satu lajur saja.
Sedangkan di jalur tol dalam kota lain yakni dari arah Slipi ke Pancoran, terpantau mengalami kemacetan. Polisi masih berjaga di sekitar gedung DPR dan di jalan tol dalam kota.
Pukul 14.00 WIB
Sejumlah mahasiswa dari berbagai daerah terus berdatangan ke Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (24/9). Mereka langsung membentuk barisan dan border setiap universitas masing-masing. Usai membuat barisan, mereka pun langsung melakukan longmarch menuju ke Gedung DPR/MPR RI sambil bernyanyi.
Mahasiswa berteriak meminta pagar gedung DPR RI dibuka. Massa menggoyang pagar gedung DPR. "Buka, Buka, Buka pintunya. Buka pintunya sekarang juga" teriak mahasiswa.
Pukul 13.00 WIB
Massa dari kalangan mahasiswa hingga buruh terus memadati depan Gedung DPR, Jl Gatot Subroto, Jakarta. Meningkatnya jumlah massa membuat ruas jalan menuju arah Slipi ditutup.
Pukul 12.00 WIB
Mahasiswa yang berkumpul di Jalan Gerbang Pemuda mulai long march ke depan gedung DPR.
Gerbang Pemuda dari Jalan Asia Afrika menuju Gatot Subroto dipenuhi massa mahasiswa. Jalan ditutup dan tak bisa lagi dilewati kendaraan bermotor.
Pukul 11.30 WIB
Polisi memasang kawat berduri tambahan di halaman DPR guna mencegah massa aksi bertindak rusuh. Pengamanan yang awalnya hanya beton dan dua selongsong kawat berduri. Namun seiring bertambahnya massa aksi polisi menambah jumlah kawat berduri menjadi tiga selongsong.
Pantauan Liputan6.com, beton-beton yang awalnya digunakan sebagai pengaman justru disingkirkan oleh polisi. Tinggi kawat berdiri sekitar 1,5 meter dan dirasakan bisa menghalau para demonstran.
Mahasiswa dari berbagai universitas, termasuk UIN Sunan Gunung Jati Bandung, Universitas Trisakti, Universitas Terbuka, dan Universitas Negeri Jakarta mulai tiba di lokasi. Berita selengkapnya di sini.
Pukul 10.00 WIB
Massa mahasiswa mulai memadati depan pagar gedung DPR yang telah dipasangi kawat berduri oleh pihak kepolisian.
Massa gabungan dari mahasiswa dan buruh tani. Terlihat dari almamater yang digunakannya. Spanduk berisi tuntutan sudah disiapkan.
Aparat kepolisian sudah bersiaga. Beberapa kendaraan taktis terparkir di depan gerbang Gedung DPR/MPR yang menghadap ke arah Jalan Gatot Subroto. Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
Baca juga:
Kondisi Pagar DPR yang Dirusak Saat Demo Kemarin
Ratusan Mahasiswa Unisma Bekasi Demo ke DPR
Polda Jabar Tegaskan Tak Ada Mahasiswa yang Ditangkap saat Kericuhan di Bandung
Massa Demo RUU KUHP & UU KPK Mulai Padati Depan Gedung DPR
18 Ribu Personel Gabungan TNI-Polri Jaga Demo Mahasiswa di DPR
Kawat Berduri Hingga Kendaraan Water Barrier Disiagakan di Depan Gedung DPR