Demo Tolak RUU Pilkada Makin Ramai, IHSG Langsung Ditutup Melemah
Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah demo besar-besaran mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.488 pada penutupan perdagangan Kamis (22/8) sore ini. IHSG tercatat melemah 65,92 poin atau melemah 0,87 persen
Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah demo besar-besaran mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Aksi demonstrasi ini menolak pengesahan RUU Pilkada oleh DPR RI yang rencananya akan dilakukan pada hari ini.
Terpantau, investor melakukan transaksi sebanyak Rp39,17 triliun dengan nilai saham yang diperdagangkan sebanyak 18,2 miliar saham. Pada penutupan sore ini, sebanyak 194 saham menguat, 389 terkoreksi, dan 202 lainnya stagnan.
Setali tiga uang, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar AS (USD) ditutup melemah 100,5 point ke level Rp15.600 per USD pada perdagangan Kamis (22/8) sore ini. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah direntang Rp15.590 sampai Rp15.650 per USD.
"Pada perdagangan sore ini mata uang rupiah ditutup melemah 100,5 point dilevel Rp15.600," ujar Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis (22/8).
Dari sisi internal, pelemahan nilai tukar Rupiah dipengaruhi gejolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas dan usia pencalonan kepala daerah melalui persetujuan Revisi Undang-Undang Pilkada (RUU Pilkada).
Di sisi lain, putusan MK tersebut berusaha dianulir oleh Badan Legislasi DPR. Bahkan, RUU Pilkada yang telah selesai dibahas oleh DPR dan pemerintah pada Rabu sore rencananya akan disahkan dalam Rapat Paripurna DPR, hari ini.
Pengaruh Sisi Eksternal
Walhasil, sikap DPR memicu gelombang aksi massa di berbagai daerah. Hal itu pun, menjadi sentimen negatif terhadap mata uang garuda.
"Seharusnya DPR dan pemerintah membangun iklim investasi yang kondusif, transparan, dan terukur. Sebab, pelaku usaha akan memasukkan risiko politik dalam perencanaan ekspansi bisnis mereka," ujar Ibrahim.
Dari sisi eksternal, indeks dolar AS atau USD mengalami tren penguatan 0,2 persen dalam perdagangan hari ini. Penguatan mata uang USD ini setelah tiga hari penurunan tajam yang menempatkan greenback pada posisi terendah tujuh bulan.
Selain itu, risiko geopolitik juga tetap menjadi pusat perhatian investor. Di Timur Tengah, Presiden AS Joe Biden, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menekankan kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata Gaza untuk para sandera dan menunjuk pembicaraan Kairo yang akan datang sebagai hal yang penting.