Logistik Pemilu di Paniai Dibakar, Diduga Dipicu Info Menyesatkan
Peristiwa logistik Pemilu Pemilu 2024 dibakar terjadi di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Logistik Pemilu di Paniai Dibakar, Diduga Dipicu Info Menyesatkan
Peristiwa logistik Pemilu Pemilu 2024 dibakar terjadi di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Diduga penyebab utama dari kejadian tersebut karena informasi yang menyesatkan.
- Pastikan Kondisi Logistik Pilkada Aman, Kapolres Pelalawan Cek Gudang Logistik KPU
- Ratusan Ribu Logistik Pilkada Tersimpan di Gudang KPUD Siak, Polri Maksimalkan Pengamanan
- Potret Petugas Pemilu di Kupang, Bawa Logistik Terjang Banjir Demi Warga Mencoblos
- Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
"Informasi sementara sih adanya informasi yang dalam tanda petik menyesatkan, sehingga kemudian terjadi kesalahpahaman. Akhirnya terjadi proses pembakaran, tetapi ini baru informasi awal yang masuk ke Bawaslu, karena itulah kita melakukan penelusuran," kata anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenty, Selasa (13/2).
Bawaslu sedang menelusuri insiden pembakaran logistik tersebut. Dia melanjutkan, saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari Bawaslu setempat, meskipun sempat mengalami kendala komunikasi karena permasalahan sinyal.
"Sedang dalam penelusuran Bawaslu. Kami sudah memerintahkan Bawaslu Provinsi untuk turun langsung," ujar Lolly.
Lolly menjelaskan bahwa informasi sementara yang diterima Bawaslu adalah kasus di Kabupaten Paniai terjadi dikarenakan adanya informasi menyesatkan yang menimbulkan kesalahpahaman.
Lolly kemudian mengatakan bahwa kondisi di Kabupaten Paniai berpotensi untuk diadakan pemilu susulan.
"Makanya pendataan sedang dilakukan, seberapa banyak sebenarnya (dampaknya). Nah pendataan itulah yang nanti akan menentukan langkah berikutnya itu apa. Kayak, misalnya, (Kabupaten) Demak, (Jawa Tengah), itu kan sudah diputuskan pemilu-nya itu susulan," tuturnya.
Lolly mengingatkan semua pihak untuk menjadikan kejadian di Kabupaten Paniai sebagai perhatian bersama.
"Ini harus menjadi perhatian kita semua. Jangan sampai ada informasi yang tidak benar kemudian membuat reaksi tidak terkendali, sehingga kemudian yang dirugikan itu banyak pihak. Jadi kita berproses ya," ujar Lolly. Dikutip dari Antara.