Lokasi pembegalan di Lubang Buaya minim penerangan
Di lokasi pembegalan terdapat pos polisi dan kantor Kelurahan Lubang Buaya.
Nasib nahas dialami pasangan suami istri, Abdul Musa dan Miswati Aryani. Keduanya dibegal saat melintas di Jalan Raya Lubang Buaya RT 11/09, Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (19/7) sekitar pukul 00.30 WIB.
Sejumlah warga yang tinggal di lokasi kejadian mengaku terkejut dengan kasus pembegalan itu. Sebab, di sekitar lokasi pembegalan terdapat pos polisi dan kantor Kelurahan Lubang Buaya.
"Sungguh mengejutkan ketika saya dengar berita pembegalan di depan SMA 81 Lubang Buaya karena daerah situ terdapat pos polisi dan kantor Kelurahan Lubang Buaya," kata salah satu warga bernama Nadia Maretti kepada merdeka.com, Minggu (19/7).
Nadia mengatakan, daerah sekitar lokasi kejadian dikenal sepi terlebih ketika malam hari. Belum lagi kurangnya penerangan di sekitar yang menambah suasana semkin gelap.
"Sangat ironis kejadian tersebut terjadi dekat dengan pos polisi yang seharusnya dengan adanya pos polisi tersebut warga atau pengguna jalan merasa aman. Yang pernah saya dengar setiap aparatur pemerintah dari ketua RT sampai ke atas setiap Sabtu malam Minggu mereka seharusnya piket menjaga keamanan bersama di wilayah masing-masing," kata Nadia.
Nadia dan masyarakat lainnya menyesalkan kejadian tersebut. Terlebih lokasi kejadian yang dekat pos polisi yang seharusnya dijaga oleh kepolisian.
Sebelumnya diberitakan, nasib nahas dialami Abdul Musa dan Miswati Aryani. Keduanya dibegal saat melintas di Jalan Raya Lubang Buaya RT 11 RW 09, Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (19/7). Kejadian sekitar pukul 00.30 WIB.
"Korban Abdul Musa (41) meninggal dunia warga Gang Langgar Squadron Halim RT 03/5 no 29 Jakarta Timur. Miswati Aryani (41) mengalami luka besar di lengan kiri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal pesan singkat, Minggu (19/7).
Pelaku masih belum diketahui. Pihak kepolisian baru mengantongi ciri-ciri pelaku menggunakan jaket merah dan memakai motor matic berwarna hitam.
"Saksi mata Rizki Apriyanto, Bagus dan Rahmah Hidayat. Motor korban Scoopy dirampas oleh pelaku," kata dia.
Berdasarkan keterangan saksi warga Lubang Buaya, mereka curiga dengan sosok berinisial Jawir sebagai pelakunya. Alasannya, Jawir merupakan narapidana yang sudah dua kali masuk penjara.
"Dari keterangan tersebut kami melakukan pengejaran. Korban dibawa ke RS Haji Pondok Gede," ucap dia.
Baca juga:
Ini kronologis Abdul dibegal sampai tewas di Cipayung
Polisi buru Jawir, diduga pelaku pembegalan di Lubang Buaya
Marak begal musiman, warga Serpong diimbau tak lakukan asmara subuh
Berboncengan motor, kerabat anggota KPU Tangsel tewas ditusuk begal
Begal Ibu rumah tangga, 2 pemuda diamuk massa
Terlibat curanmor, polisi dan TNI ditembak di Depok Town Square
Asyik nikmati asmara subuh, ABG dibacok begal hingga kritis
-
Di mana showroom "Kerajaan Mobil" berada? Di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Madiun, terdapat sebuah showroom jual beli mobil yang cukup besar.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Apa merek motor pertama di Indonesia? Apa merek motor pertama di Indonesia? Motor pertama di Indonesia merupakan buatan Hildebrand & Wolfmüller, yang dimiliki oleh seorang berkebangsaan Inggris yang bernama John C. Potter.
-
Kapan motor pertama tiba di Indonesia? Setelah menunggu satu tahun, akhirnya motor pertama tersebut tiba di Pelabuhan Semarang pada tahun 1893.
-
Apa yang dijual di Showroom Kerajaan Mobil Prabu Motor Ponorogo? Showroom jual beli mobil itu diyakini merupakan yang terbesar se-Pulau Jawa. Tak heran pengunjung showroom datang dari berbagai kota di Pulau Jawa, bahkan ada juga yang datang jauh-jauh dari luar pulau.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.