Longsor dan Banjir Terjang Tasikmalaya, Satu Warga Tewas
Sekitar 16 KK atau 51 jiwa masih mengungsi
Tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, menewaskan satu warga dan mengakibatkan dua orang luka-luka. Peristiwa yang terjadi pada Senin lalu (12/10), pukul 06.00 WIB itu disertai banjir.
"Tewas satu warga dan dua luka-luka," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, melalui keterangan tertulis, Kamis (15/10).
-
Di mana longsor di Banjarnegara terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Mengapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Dimana banjir dan longsor terjadi di Pekalongan? Sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Di mana saja lokasi yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? "Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera," tuturnya.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
Raditya mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya telah berhasil mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan terhadap warga yang mengalami luka ringan. Personel BPBD juga memberikan pelayanan kepada warga yang masih mengungsi karena tanah longsor.
"Sekitar 16 KK atau 51 jiwa masih mengungsi," jelasnya.
Sedangkan total keluarga yang terdampak tanah longsor dan banjir mencapai 361 KK. Selain itu, tanah longsor dan banjir juga menimbulkan kerugian lain, yakni rumah rusak berat (RB) 21 unit, rumah rusak sedang (RS) 15 dan rumah rusak ringan (RR) 1.
"Rumah warga ini rusak karena dampak tanah longsor, sedangkan 1 rumah lain terancam longsor," sambungnya.
Pada infrastruktur umum, tanah longsor dan banjir mengakibatkan 20 titik ruas tertutup, jembatan RB 1 unit, sekolah RR 1, paud RB 1, masjid RS 2 dan RB 1.
Di sektor ekonomi, banjir dan longsor mengakibatkan dampak pada 75 petak kola mikan, 15 ekor domba, 2.000 ekor ayam dan 15 ha lahan sawah.
Bencana ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang terjadi pada Senin (12/10). Debit tinggi dari curah hujan menyebabkan meluapnya air Sungai Cimedang dan Sungai Ciandum. BPBD memonitor struktur tanah labil menjadi salah satu pemicu longsor di wilayah terdampak.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat Jawa Barat untuk waspada terhadap cuaca buruk, yakni hujan disertai angin kencang dan petir pada siang atau sore hingga menjelang malam hari yang akan berlangsung hingga Jumat 16 Oktober 2020. Hal ini dia sampaikan berdasarkan prakiraan cuaca Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Peringatan dini cuaca buruk untuk wilayah Bogor, Depok, Bekasi, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta, Bandung, Majalengka, dan Sumedang pada 14 Oktober 2020 hingga Jumat 16 Oktober 2020," ujarnya.
Baca juga:
Hujan Deras, Banjir dan Longsor Landa 11 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya
Santap Nasi Kuning di Hajatan, Ratusan Warga Tasikmalaya Keracunan
Terjebak Semalaman, Begini Cerita Pengemudi Mobil yang Nyasar di Tengah Kebun Teh
Ditangkap Polisi, Pengedar Akui Permintaan Tembakau Gorila Saat Pandemi Tinggi
Alat Peringatan Dini Tsunami di Tasikmalaya Tak Berfungsi
Pasien Covid-19 Meninggal di Tasikmalaya Tertinggi Se-Jawa Barat
Pasien Covid-19 Meninggal di Tasikmalaya Tertinggi Se-Jawa Barat
Pemkot Tasikmalaya Butuh Anggaran Rp 10 Miliar untuk Menangani Covid-19