Longsor di Banjarnegara, sejumlah orang mengungsi
Longsor di Banjarnegara, sejumlah orang mengungsi, Selain longsor di Desa Sidengok, kejadian serupa juga terjadi di Desa Sirukem Kecamatan Kalibening yang menyebabkan satu rumah rusak berat.
Satu warga Desa Sidengok, Kecamatan Penawaran, Banjarnegara Jawa Tengah dikabarkan tewas akibat longsor yang terjadi di daerah tersebut, Minggu (25/9). Korban bernama Nurhaidin (25) dikabarkan meninggal saat membersihkan longsoran yang berada di samping rumah.
"Korban merupakan anak bapak Sugianto, warga RT 05/RW 05 Desa Sidengok Pejawaran. Nurhaidin meninggal saat membersihkan longsoran sekitar pukul 07.00 WIB," ujar Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo, Minggu (25/9) malam.
Korban tersebut ditemukan tim SAR gabungan sekitar pukul 10.30 WIB dan kemudian dievakuasi sekitar pukul 11.00 WIB. "Kami juga ingin mengklarifikasi bahwa korban yang meninggal berjumlah satu orang, bukan sembilan orang seperti yang diberitakan media," katanya.
Lebih jauh, ia mengemukakan saat ini pengungsian sebanyak delapan jiwa di Desa Sidengok. Selain longsor di Desa Sidengok, kejadian serupa juga terjadi di Desa Sirukem Kecamatan Kalibening yang menyebabkan satu rumah rusak berat.
"Longsor terjadi di wilayah RT 02/RW 02 Desa Sirukem. Selain merusak rumah warga, setidaknya tiga warga alami luka ringan dan sudah mendapat perawatan, sedangkan untuk jumlah pengungsi saat ini berjumlah tiga warga di desa tersebut," ucapnya.
Selain itu, Tim TRC BPBD Banjarnegara juga melaporkan beberapa ruas jalan kabupaten dan Desa mengalami longsor di wilayah Utara Banjarnegara. Kondisi tersebut terjadi karena hujan yang terus mengguyur kawasan Utara Banjarnegara sejak Sabtu (25/9).
"Hujan yang terjadi sejak hari Sabtu sore hingga malam terjadi hampir merata di wilayah Banjarnegara. Kami sendiri juga sudah mengupayakan pembersihan lokasi kejadian bersama tim gabungan, pemberian logistik berupa paket permakanan, sandang, selimut, matras, bahan bangunan bagi para korban," ucapnya.
Selain itu, BPBD Banjarnegara juga menyiapkan tim yang akan terus memantau perkembangan di beberapa wilayah melalui radio repeater yang dikelola Pusat Pengendalian dan Operasi (pudalops) BPBD Banjarnegara.