Lonjakan Covid-19, 2 Bangsal RSUD Pandan Arang Boyolali Penuh
Selain itu, kata dia, bangsal Brotowali II kini terisi pasien sebanyak 41 orang dari kapasitas 52 tempat tidur. Sedangkan Bangsal Baradha I terisi 16 pasien dari kapasitas 16 tempat tidur dan bangsal Tantular terisi 18 pasien dari kapasitas 18 tempat tidur.
Lonjakan Covid-19 membuat tingkat keterisian bangsal isolasi untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, hingga Selasa ini, penuh.
Menurut Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, dr Siti Nur Rokhmah Hidayati, RSUD Pandan Arang Boyolali yang menjadi rumah sakit rujukan pasien Covid-19, saat ini tercatat ada dua bangsal yang telah terisi 100 persen atau penuh.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang dilakukan perajin batik di Giriloyo ketika pandemi COVID-19? “Pekerjaan kami hanya baca sholawat setiap hari. Saya berdoa sambil nangis,‘Ini kehendak-Mu ya Allah. Kalau memang Engkau menakdirkan seperti ini saya ikhlas’,” ujar Ninik mengenang kembali masa-masa sulit itu.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Ia menjelaskan jumlah pasien Covid-19 di Bangsal Brotowali I RSUD Pandan Arang Boyolali dengan kapasitas 20 orang terisi penuh 100 persen dan Bangsal Kanwa dengan kapasitas 22 tempat tidur juga terisi penuh pasien.
Selain itu, kata dia, bangsal Brotowali II kini terisi pasien sebanyak 41 orang dari kapasitas 52 tempat tidur. Sedangkan Bangsal Baradha I terisi 16 pasien dari kapasitas 16 tempat tidur dan bangsal Tantular terisi 18 pasien dari kapasitas 18 tempat tidur.
Ruang Intensive Care Unit (ICU) ini, kata dia, dari kapasitas enam tempat tidur terisi pasien semuanya. Pada di ruang Pediatric ICU untuk anak, terisi satu pasien dari kapasitas dua tempat tidur dan ruang perinatologi yang berkapasitas dua tempat tidur masih kosong.
Terkait pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Pandan Arang Boyolali, pihaknya akan berupaya memaksimalkan pelayanan dengan menyediakan 10 tempat tidur untuk pasien Covid-19 agar tidak terjadi penumpukan pasien. Hal tersebut dilakukan guna menyiasati pasien Covid-19 yang datang 10 hingga 15 pasien setiap hari.
"Kami ada 10 tempat tidur untuk pasien-pasien yang mengantre masuk ruangan dan kami siasati dengan percepatan dokter visiter. Sehingga ketika dinyatakan isolasi mandiri, tempat itu bisa digunakan untuk transit dari pasien-pasien IGD sehingga tidak ada penumpukan di sini," kata Siti Nur Rokhmah Hidayati .
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali, dr Ratri S. Survivalina menambahkan pihaknya sedang berupaya mengantisipasi lonjakan pasien terkonfirmasi Covid-19. Dia juga menjelaskan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Boyolali juga mulai diaktifkan kembali mengingat kasus terkonfirmasi positif yang semakin banyak. Pihaknya mengkonversi beberapa bangsal di RSUD Pandan Arang menjadi bangsal perawatan Covid-19.
"Ada dari RSUD Pandan Arang ini, untuk mengkonversi beberapa bangsal untuk menjadi bangsal Covid-19, kemudian untuk Rusunawa atau RSDC atau sering disebut Brotowali II ini sudah mulai diaktifkan kembali diperluas di Lantai dua dan tiga sekarang sudah digunakan untuk menerima pasien Covid-19," katanya.
Pihaknya sedang mempersiapkan satu rumah sakit swasta yang sedang proses perizinan untuk segera beroperasi apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Boyolali. Seperti dikutip Antara.
(mdk/rhm)