LSI Sebut 40 Persen Publik Menilai Tren Korupsi Meningkat 2 Tahun Terakhir
Pada survei terakhir di bulan Oktober 2020, sebanyak 39,6% responden menilai bahwa tingkat korupsi dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan hasil survei terkait persepsi terhadap korupsi dalam dua tahun terakhir. Hasilnya, 39,6 persen responden menilai tingkat korupsi di Indonesia mengalami peningkatan.
Hasil tersebut dari pertanyaan 'dalam dua tahun terakhir, bagaimana menurut Ibu/Bapak tingkat korupsi di Indonesia saat ini, apakah meningkat, menurun, atau tidak mengalami perubahan?'.
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Siapa yang diperiksa KPK terkait kasus korupsi SYL? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin. Dia hadir diperiksa terkait kasus tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Siapa yang melakukan survei LSI? Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis peta dukungan apabila Pilpres 2024 berlanjut ke putaran kedua. Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua.
-
Apa hasil survei mengenai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.Sementara responden menilai kondisi pemberantasan korupsi sangat buruk sebesar 4,8 persen, lalu yang menilai sedang-sedang saja sebesar 28,7 persen. Selain itu, 27,3 persen masyarakat menilai baik dan 1,4 persen sangat baik. Sisanya, 5,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
-
Siapa yang diduga terlibat dalam kasus korupsi? Sorotan kini tertuju pada Sirajuddin Machmud, suami dari Zaskia Gotik, yang diduga terlibat dalam kasus korupsi.
Pada survei terakhir di bulan Oktober 2020, sebanyak 39,6% responden menilai bahwa tingkat korupsi dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Sedangkan, 13,8% menyatakan menurun, 31,9% responden menyatakan tidak mengalami perubahan dan yang memilih tidak berpendapat 14,8 persen.
Hasil tersebut tidak jauh berbeda dari survei tingkat korupsi pada bulan September 2020. Yang menjawab korupsi meningkat pada bulan September sebanyak 42,1% dan menyatakan korupsi menurun 12,3%. Kemudian, 31,8% responden menyatakan tidak mengalami perubahan dan yang memilih tidak berpendapat 11,3 persen.
Sedangkan, pada bulan Agustus 2020, Yang menjawab korupsi meningkat pada sebanyak 38,4% dan korupsi menyatakan menurun 12,3%. Lalu, 34,2% responden menyatakan tidak mengalami perubahan dan yang memilih tidak berpendapat 15,1 persen.
"Trackpoll kita bulan Oktober itu hampir 40 persen yang mengatakan tingkat korupsi dalam 2 tahun terakhir itu mengalami peningkatan, yang menyatakan menurun 13,8 persen. Sebelumnya pada September itu tidak terlalu beda, 42 persen menyatakan korupsi mengalami peningkatan, sekitar 15 persen menyatakan korupsi mengalami penurunan," Kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis survei LSI Tren Persepsi Korupsi Indonesia di Masa Pandemi Covid-19 secara virtual, Selasa (3/11).
"Sebelumnya pada Agustus itu hampir sama sekitar 38,4 persen menyatakan korupsi meningkat, dan 12 persen menyatakan korupsi menurun," sambungnya.
Djayadi menuturkan, meski di masa pandemi Covid-19, jumlah orang yang mengatakan bahwa korupsi meningkat masih jauh lebih banyak dibandingkan yang menyatakan menurun.
"Artinya, persepsi korupsinya masih negatif, sama seperti ketika sebelum pandemi," ucapnya.
Selain itu, LSI mengungkapkan persepsi pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait tingkat korupsi. Hasilnya, pendukung Prabowo-Sandi lebih banyak menyatakan tren korupsi mengalami peningkatan.
Dari hasil survei, pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menyatakan korupsi meningkat 34%, korupsi menurun 16,8%, tidak mengalami perubahan 31,8% dan tidak berpendapat 17,4%.
Sedangkan, pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menyatakan korupsi meningkat 46,1%, korupsi menurun 8,7%, tidak mengalami perubahan 31,2% dan tidak berpendapat 14,0%.
"Para pendukung Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin itu cenderung lebih positif pandangannya terhadap keadaan korupsi, atau dengan kata lain pendukung Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin cenderung lebih sedikit yang memandang bahwa korupsi itu meningkat dibandingkan dengan para pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno," tutur Djayadi.
"Jadi ada efek 'partisanship' di situ. Yang mendukung Prabowo-Sandi cenderung lebih banyak, mendekati 50 persen, yang memandang korupsi meningkat," tutup dia.
Metode survei LSI menggunakan simple random sampling dengan 1.200 responden lewat wawancara telepon. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (Margin of Error-MoE) - /+ 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Survei dilakukan pada 13-17 Oktober 2020.
(mdk/ray)