Luhut: Ditemukan Pasien Omicron Lolos dari Wisma Atlet Akibat Dispensasi Karantina
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap ada satu pasien Covid-19 varian Omicron yang lolos karena mendapatkan dispensasi karantina.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap ada satu pasien Covid-19 varian Omicron yang lolos karena mendapatkan dispensasi karantina.
"Jadi kita lihat sekarang begitu kita simpan di lockdown di Wisma Atlet tidak berkembang. Tapi kita tidak tahu yang lolos dari daerah lain yang masuk dari sini, sebab kemarin ada yang lolos, pergi dengan keluarganya dan ini kita harapkan tidak terjadi lagi," katanya saat konferensi pers terkait evaluasi PPKM, Senin (27/12).
-
Apa itu karmin? Karmin adalah bahan pewarna merah tua yang dihasilkan dari serangga dari keluarga Coccidae.
-
Kapan ORARI diresmikan? Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1967 organisasi ini diresmikan pada 9 Juli 1968.
-
Bagaimana cara membuat karmin? Dalam proses pembuatan karmin, serangga cochineal dipanen terlebih dahulu, kemudian dikeringkan, dan digiling hingga menghasilkan warna merah tua dalam bentuk bubuk.
-
Kapan Monumen Ari-Ari Kartini didirikan? Didirikan pada tahun 1979, monumen ini memiliki bentuk menyerupai bunga teratai yang bermakna kelahiran. Kuncup kedua bunga Teratai itu berjumlah 21 mewakili tanggal lahir Kartini. Selain itu ada juga empat buah lampu menunjukkan bulan April dan 18 kuncup paling bawah yang menunjukkan tahun 1800.
-
Siapa yang memuji penampilan Kalina Ocktaranny? Walaupun telah mencapai usia 42 tahun, Kalina tetap memperhatikan penampilannya dengan baik. Ia terus terlihat segar karena kecantikannya yang masih mempesona, dan tampak semakin langsing dan mendapat banyak pujian dari para penggemarnya.
-
Siapa yang difitnah oleh Kalina Ocktaranny? Kalina mengungkapkan bahwa dirinya telah difitnah oleh seseorang yang sangat berarti baginya.
Terkait hal itu, Luhut pun menjelaskan pemerintah akan memperketat pemberian dispensasi karantina. Sehingga tidak ada lagi pasien yang lolos dari karantina.
"Jadi tidak ada permintaan dispensasi dengan alasan kuat. Dispensasi itu dapat diberikan, misalnya dokter kesehatan ada hal-hal urgen lain. Tapi itu ada prosedur," ungkapnya.
Sementara itu Luhut menjelaskan hingga saat ini kasus konfirmasi Omicron di Indonesia telah mencapai 46 kasus. Hal itu ditemukan dari para pelaku perjalanan luar negeri dan dari Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta.
"Hingga saat ini kasus konfirmasi Omicron di Indonesia telah mencapai 46 kasus dan hampir seluruhnya adalah pelaku perjalanan luar negeri yang berasal dari berbagai negara. Sisanya adalah petugas di wisma Atlet," ungkapnya.
Luhut meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan perjalanan luar negeri. Dia juga menyarankan agar masyarakat berlibur di dalam negeri.
"Pemerintah kembali mengingatkan kepada masyarakat, untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika bukan untuk sesuatu yang benar-benar urgen," ungkapnya.
"Jika hanya ingin liburan, pergilah ke berbagai tempat wisata di domestik. Selain lebih aman dari serangan Omicron, tempat wisata domestik tidak kalah cantik dengan tempat wisata di luar negeri. Liburan di dalam negeri juga akan membantu mengakselerasi pemulihan ekonomi domestic," tambahnya.
Anak-anak Segera Divaksinasi
Luhut juga meminta kepada seluruh orang tua agar segera memberikan vaksinasi kepada anak-anak. Hal tersebut seiring dengan peningkatan kasus omicron dibeberapa negara yang menyerang anak-anak.
"Kita harus tetap hati-hati. karena data di negara lain menunjukkan kasus anak mengalami peningkatan karena Omicron. Untuk itu, Saya mendorong para orang tua di daerah-daerah yang telah memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak, untuk segera membawa anak-anaknya untuk divaksinasi," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (27/12).
Untuk diketahui sebelum pemerintah memulai vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun pada Selasa (14/12) lalu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan capaian vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun sudah mencapai 1 juta dosis.
(mdk/bal)