Luhut Kesal Buzzer Medsos Sebar Hoaks Bikin Rusak Pikiran Anak Muda
Luhut Kesal Buzzer Medsos Sebar Hoaks Bikin Rusak Pikiran Anak Muda. Menko Luhut tidak menjelaskan secara gamblang maksud yang ditujukkannya tersebut diberikan kepada siapa. Hanya saja, belakangan ini memang kerap diakuinya banyak berita-berita miring yang sebetulnya itu tidak benar.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengaku geram dengan keberadaan buzzer media sosial yang kerap dianggap sebagai penyebar berita bohong (hoaks) atau berita palsu (fake news). Apalagi, penyebar luasan itu marak terjadi di tengah situasi politik saat ini.
"Jangan kamu rusak pikiran anak-anak muda itu dengan informasi-informasi kebohongan atau tidak benar itu, saya ndak suka sebagai senior," kata Menko Luhut saat ditemui di Jakarta, Jumat (22/2).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana tanggapan Titiek Puspa atas kabar hoaks kematiannya? Titiek Puspa, meski santai, mengakui kesal karena berita palsu yang menyebutkan dirinya telah meninggal dunia.
Meski demikian, Menko Luhut tidak menjelaskan secara gamblang maksud yang ditujukkannya tersebut diberikan kepada siapa. Hanya saja, belakangan ini memang kerap diakuinya banyak berita-berita miring yang sebetulnya itu tidak benar.
"Apapun agamamu, katakan lah benar kalau benar, katakan salah kalau benar salah. Jangan kau bikin kebohongan publik dengan kepentingan kamu sendiri," tegasnya.
Sebelumya, Mantan Menko Polhukam ini juga sempat geram terkait adanya tudingan yang menyebut Presiden Joko Widodo mengungkap sejumlah data bohong di debat lalu.
"Saya jengkel kalau ada yang bilang Presiden Jokowi bohong. Pak Jokowi itu tidak pernah bohong," kata dia, dalam Rakernas, di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jakarta, Kamis (21/2).
"Apabila ada yang bilang bohong saya siap untuk challenge kepada orang itu," tegasnya.
(mdk/eko)