Luhut targetkan Gus Dur & Soeharto diberi gelar pahlawan tahun ini
"Kita nanti akan coba komunikasi ini dengan presiden untuk dipertimbangkan," kata dia.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan sudah berdiskusi dengan beberapa pihak mengenai pemberian gelar pahlawan nasional untuk mantan Presiden ke-4 Gus Dur. Menurutnya, tokoh NU itu memang laik untuk mendapatkan gelar pahlawan karena banyak memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia.
"Saya diskusi banyak dengan Pak Mahfud karena kami pernah bekerja dengan Presiden Gus Dur, dari segi pelanggaran konstitusi tidak ada, korupsi juga tidak," kata Menko Luhut di MMD Initiative Jl. Dempo No. 3 Matraman Dalam, Jakarta Pusat, Rabu (22/6).
Menurutnya, kasus yang pernah menjerat Gus Dur hanyalah akibat dari kondisi politik saat itu. Bukan semata-mata benar kesalahan Gusdur.
"Juga memang waktu itu keadaan politik demikian, dan apa yang saya rasakan Gus Dur ketika itu memang presiden yang teguh pada pendiriannya," ungkap Luhut.
Lebih jauh, dia menjelaskan, pemikiran dan sikap pluralisme Gus Dur telah banyak dijadikan panutan. Karenanya dia menyatakan akan mendorong pemerintah untuk merealisasikan pemberian gelar pahlawan nasional untuk Gus Dur. Sebab upaya tersebut kata Luhut, sudah dilakukan sejak masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kita nanti akan coba komunikasi ini dengan presiden untuk dipertimbangkan, karena ini memang cuma masalah waktu saja," tuturnya.
Pihaknya menargetkan pada peringatan hari Pahlawan tanggal 10 November 2016 mendatang penganugerahan gelar pahlawan untuk mantan presiden keempat itu bisa terlaksana. Beberapa testimoni menyebutkan dalam kondisi sulit sekalipun, Gus Dur tetap berpihak pada rakyat kecil selain menghasilkan pandangan-pandangan pluralisme bagi rakyat Indonesia.
Tak hanya Gusdur, kata dia ada juga nama mantan Presiden RI-2 Soeharto yang juga masuk dalam daftar calon penerima gelar pahlawan nasional. "Tentu yang kita lihat sekarang ada juga presiden kedua, Soeharto dan Gus Dur, itu mungkin mereka yang menunggu untuk dapat gelar pahlawan nasional," tandasnya.