Luncurkan Biografi Politik, Yasonna Beberkan Peran Megawati dan Tugas Ideologisnya
Menteri Hukum dan HAM Menkum HAM, Yasonna H. Laoly meluncurkan buku 'Anak Kolong Menjemput Mimpi'. Hal ini berisi tentang biografi politik Yasonna selama berkiprah bersama PDIP. Diluncurkan tepat pada ulang tahunnya yang ke-70.
Menteri Hukum dan HAM Menkum HAM, Yasonna H. Laoly meluncurkan buku 'Anak Kolong Menjemput Mimpi'. Hal ini berisi tentang biografi politik Yasonna selama berkiprah bersama PDIP. Diluncurkan tepat pada ulang tahunnya yang ke-70.
Dalam sambutannya, Yasonna mengatakan, seluruh capaian kariernya di dunia politik tak lepas dari gemblengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang merupakan guru dan mentor politiknya.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kapan DPD PDIP Jawa Barat akan mendaftarkan Anies-Ono? Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
"Karir yang saya capai saat ini, semua ini karena kepercayaan dan penugasan yang diberikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri kepada saya untuk melakukan tugas-tugas ideologis, tugas Pemerintahan, dan tugas-tugas kepartaian," ungkap Yasonna, Sabtu (27/5).
Yasonna menuturkan, buku tersebut dibuat atas inisiasi sahabat sekaligus Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, yang mengingatkannya akan pernyataan seorang sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer.
'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian'.
Di dalam buku ini dipaparkan peran dan sepak terjang Yasonna sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI, dalam mengawal gagasan ‘Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara’ yang diinisiasi Almarhum H.M. Taufiq Kiemas selaku Ketua MPR RI (periode 2009-2014).
"Dalam buku ini digambarkan perjalanan dan perjuangan tugas-tugas ideologis yang diperintahkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri untuk meluruskan sejarah hari lahirnya Pancasila, yang sebelumnya telah didistorsi," ujar Yasonna.
Dalam buku ini, sambung Yasonna, juga dipaparkan tugas-tugasnya sebagai Menkum HAM. Tulisan ditutup dengan keberhasilan dari perjuangan panjang melahirkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru, karya anak bangsa, menggantikan KUHP produk kolonial Belanda.
"Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menjadi motivasi generasi muda dalam hal menulis buku," pungkas Yasonna.
Biografi ini disajikan dengan style deskriptif, dalam bentuk rangkaian kisah perjalanan kehidupan yang disusun secara kronologis, peristiwa demi peristiwa.
Pengumpulan bahan penulisan dilakukan melalui serangkaian wawancara mendalam dengan narasumber utama, Yasonna Laoly, serta sejumlah narasumber lain dari kalangan jajaran Kemenkum HAM, keluarga, sahabat, dan lain-lain.
(mdk/rnd)