Macam-macam penyebab bikin populasi Pesut Mahakam terancam punah
Macam-macam penyebab bikin populasi Pesut Mahakam terancam punah. Peneliti pesut Mahakam dari yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) berharap semua pihak, turut peduli melakukan upaya konservasi bersama dengan satwa endemik di perairan Sungai Mahakam itu.
Ilmuwan internasional mengklasifikasikan populasi Pesut Mahakam (Orcaella Brevirostris) di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, dalam kondisi sangat terancam punah. Banyak faktor yang mempengaruhi populasi pesut.
Peneliti pesut Mahakam dari yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) berkewarganegaraan Belanda, Danielle Kreb, yang meneliti pesut lebih dari 20 tahun terakhir ini menerangkan, sedikitnya ada 4 faktor menyebabkan pesut sangat terancam punah.
Dahulu, di era tahun 1970 sampai 1980-an, masyarakat bisa dengan mudah melihat Pesut Mahakam di hilir Sungai Mahakam, seperti di tengah Kota Samarinda. Seiring waktu, kini masyarakat tidak mudah lagi menemukannya, sebab pesut Mahakam bergeser ke hulu Sungai Mahakam di Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Itu artinya, pakan mereka ikan-ikan kecil, sudah tidak ada lagi di Sungai Mahakam di tengah Kota Samarinda. Mereka bergerak ke hulu sungai, mencari makan. Di mana banyak ikan kecil, di situ ada pesut. Jadi, urusan pakan, memang jadi faktor utama," kata Danielle, dalam perbincangan bersama merdeka.com, Senin (27/2).
-
Dimana letak Kampung Tenun di Samarinda? Terletak di Kecamatan Samarinda Seberang, tepatnya di Kampung Baqa dan Kampung Masjid, Anda bisa berkunjung dan melihat bagaimana proses pembuatan kain tenun yang menjadi warisan budaya Indonesia.
-
Siapa Sanggramawijaya Tunggadewi? Sosok Sanggramawijaya Tunggadewi, Putri Mahkota Kerajaan Medang Kahuripan yang Memilih Jadi Pertapa dan Tak Menikah Ia meninggalkan kemewahan duniawi demi tujuan besar. Putri Sulung Raja Sanggramawijaya Tunggadewi merupakan putri sulung Raja Airlangga. Ia punya dua adik laki-laki yang kelak terlibat perang saudara.
-
Dimana Terowongan Sawahlunto berada? Di Sumatra Barat tepatnya di Sawahlunto terdapat sebuah terowongan tua bernama Lubang Kalam.
-
Kenapa MTQ Nasional ke-30 di gelar di Samarinda? Sebagai informasi, MTQ Nasional ke-30 sudah dimulai sejak 6 September 2024 dan akan berlangsung selama 10 hari penuh dipusatkan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
-
Kapan Terowongan Sawahlunto dibangun? Dilansir dari beberapa sumber, Terowongan Lubang Kalam atau bisa juga disebut Terowongan Sawahlunto ini didirikan oleh pemerintah Belanda sekira tahun 1892.
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Faktor lainnya, lalu lalang tugboat yang menarik kapal ponton batubara. Menurut Danielle, perilaku pesut akan merasa sangat bising dan tidak bisa memantulkan gelombang sonar, sehingga bergerak menjauhi kebisingan.
"Kalau di Sungai Mahakam, tidak berpengaruh besar dengan pesut, karena sungai lebar. Tapi justru yang mempengaruhi populasi pesut sekarang, lalu lalang ponton batubara di anak sungai. Saya harap, keberadaan ponton di anak sungai bisa dihindari," ujar Danielle.
Selain itu juga, penggunaan racun oleh nelayan saat menangkap ikan juga mempengaruhi kelangsungan hidup pesut. Meski tidak berdampak langsung mematikan pesut, melainkan dari ikan kecil yang dimakan oleh pesut.
"Dan sudah ada 2 pesut yang mati, setelah makan ikan yang termakan racun. Memang dampaknya tidak langsung ke pesut, tapi rawan waktu pesut makan ikan yang terkena racun nelayan," terang Danielle.
"Kalau manusia kan habis ikan, bisa keluar melalui kotoran. Tapi ini tidak terjadi pada pesut, sehingga membuatnya mati," sebut Danielle.
Selain itu, lanjut Danielle, penggunaan setrum, tercemarnya sungai dan rengge sejenis jala yang terbuat dari tali nilon yang larut di sungai, turut berdampak terhadap kelangsungan hidup satwa mamalia langka itu.
"Ada bayi pesut yang mati dengan kondisi badan membiru diduga karena terkena setrum, pesut mati termakan rengge dari nilon, dan kulit pesut yang bercak karena air sungai yang tercemar beragam macam limbah," ungkapnya.
"Seperti halnya manusia, kalau terkena air yang tercemar, kan bisa gatal-gatal. Juga begitu dengan pesut, ada yang terjadi pada kulitnya, menandakan air sungai di tempat dia berada, tercemar," jelasnya.
Dari serangkaian kejadian berdampak pada kelangsungan hidup pesut, Danielle berharap semua pihak, turut peduli melakukan upaya konservasi bersama dengan satwa endemik di perairan Sungai Mahakam itu.
Saat ini, pesut yang hanya hidup di air tawar itu tengah dalam proses pengajuan perubahan nama ilmiahnya ke forum ilmuwan internasional, menjadi Orcaella Mahakamensis. Sebab, pesut Mahakam memiliki ciri dan keunikan tersendiri, yang jelas berbeda dengan pesut yang ada di pesisir, antara perairan sungai dan perairan laut.
"Ya, jangan sampai kelak anak cucu, cuma bisa melihat Pesut Mahakam, dari gambar-gambar di internet, di video-video yang juga ada di internet," demikian Danielle.
Baca juga:
Pesut Mahakam semakin langka, hanya tersisa 75-80 ekor
Peneliti ajukan perubahan nama pesut Mahakam di forum internasional
Kondisi memprihatinkan puluhan hewan dilindungi yang dijual online
Dua pekan terjebak di rawa, satwa langka Pesut Mahakam terancam mati
Ikan Pesut terjebak di rawa berhasil kembali masuk ke Sungai Mahakam
Jual organ tubuh harimau Sumatera, 6 orang dibekuk petugas
Polisi tetapkan 3 tersangka penembak dan penyantap orangutan Kalteng