Peringati tragedi Semanggi, mahasiswa Atma Jaya protes ke SBY
Belasan mahasiswa tersebut juga memasang foto para korban saat tragedi, yang terjadi tahun 1998.
Memperingati 14 tahun tragedi Semanggi, belasan mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta menggelar demonstrasi di depan kampus mereka di Semanggi, Jakarta. Aksi tersebut mereka namakan "Kami Menolak Lupa". Mereka memasang berbagai spanduk di kain hitam dengan tulisan putih, spanduk itu bertuliskan "Adili Jenderal Pelanggaran HAM" dan "Usut Tuntas Tragedi Semanggi 1".
Belasan mahasiswa tersebut juga memasang foto para korban saat tragedi, yang terjadi tahun 1998. Mereka melebarkan kain putih untuk tempat tandatangan, sebagai dukungannya terhadap pengusutan tragedi kemanusiaan itu.
"Kembali desak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) untuk buat pengadilan HAM ad hoc atas tragedi Semanggi satu dan dua," kata Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Atmajaya, Patrick, Minggu (11/11).
Patrick juga mendesak pemerintahan SBY untuk menyidik beberapa oknum pejabat yang diduga terlibat tragedi Semanggi, juga tragedi Trisakti yang sama-sama terjadi pada 1998. Beberapa oknum yang diduga terlibat yakni mantan Pangdam Jaya Syafrie Syamsoeddin, dan mantan Komandan Kostrad Prabowo Subianto, mantan Kapolda Metro Jaya Noegroho Djayusman, mantan Pangdam Jaya Djaja Soeparman, dan mantan Panglima ABRI Wiranto.
"Dengan menggunakan dan melanjutkan hasil penyelidikan KPP HAM Trisakti, Semanggi satu dan dua yang telah dikeluarkan Komnas HAM di tahun 2002 sebagai pijakan awal," ujarnya.
Aksi ini dilakukan sejak seminggu yang lalu dengan pemutaran film dan pameran foto. Kemudian, besok Senin akan ada kunjungan ke makam para korban, dilanjutkan dengan aksi tabur bunga dan aksi ke Kejaksaan Agung. Menurutnya, aksi ini dilakukan sebagai kritik pada pemerintahan SBY yang menganggap masih menutup mata terhadap tragedi tersebut.