Mahasiswa Unsoed gelar aksi sambut kedatangan Menristek
Mereka meminta kepada Menristekdikti untuk menghapuskan uang kuliah tunggal yang dinilai memberatkan mahasiswa.
Puluhan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah menggelar aksi menyambut kedatangan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, Senin (21/3). Puluhan massa yang berasal dari organisasi kampus tersebut sejak pukul 16.00 WIB langsung mendatangi halaman rektorat kampus negeri tersebut.
Dalam aksinya, mereka meminta kepada Menristekdikti untuk menghapuskan uang kuliah tunggal yang dinilai memberatkan mahasiswa. Koordinator aksi, Adhyatma Riyanto mengatakan keberadaan undang-undang perguruan tinggi dan uang kuliah tunggal membuat pendidikan di Indonesia semakin mahal. "Karena itu, kami minta agar ada penghapusan UKT," ujarnya saat berorasi di depan pintu rektorat Unsoed.
Peserta aksi membawa beberapa spanduk yang bertuliskan penolakan undang-undang perguruan tinggi dan uang kuliah tunggal. Menristek dikti, Muhammad Nasir yang direncanakan mengunjungi rektorat Unsoed membatalkan kunjungan. Sebelumnya, beredar jadwal agenda menristek dikti akan menghadiri ramah tamah yang sedianya dilaksanakan di gedung rektorat Unsoed pada pukul 16.30 - 17.30 WIB.
Menurut informasi yang dihimpun, pesanan catering makanan untuk agenda tersebut sudah tersedia di salah satu ruang rektorat. Selain itu, dalam agenda tersebut, diberikan kesempatan bagi perwakilan mahasiswa Unsoed untuk menemui Menteri Muhammad Nasir untuk berdialog.
Kepala Sub Bagian Humas Unsoed, Koestiyah mengonfirmasi agenda tersebut urung dilaksanakan di gedung rektorat Unsoed. "Karena kondisinya tidak memungkinkan, acaranya dipindah ke Hotel Aston," katanya kepada wartawan.
Sementara itu, aksi mahasiswa yang dilakukan beberapa organisasi kampus tersebut, akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 18.00 WIB. Sementara itu di Hotel Aston Purwokerto, Menristek dikti bertatap muka dengan perwakilan civitas akademika Unsoed, perwakilan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Wijayakusuma Purwokerto serta pemangku kebijakan, seperti Wakil Bupati Banyumas, Komandan Korem 071 Wijayakusuma, Komandan Kodim 0701 Banyumas dan Kepala Polres Banyumas.