Mahasiswi Unnes ini bikin kamus online bahas jawa berbasis android
"Latar belakang saya kenapa saya sangat ingin membuat ini saya sangat prihatin melihat situasi anak-anak hingga remaja."
Kurang minatnya kawula muda dalam mempopulerkan bahasa jawa, membuat gadis berhijab lulusan Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini menciptakan aplikasi online kamus bahasa jawa berbasis android yang disebutnya sebagai Kamus Jawa Indonesia Elektronik (Kamus JIE) .
Kamus JIE ini, diciptakan oleh Kartini muda; Naring Dyah Rahmadani, gadis kelahiran Ponorogo, Jawa Timur 10 Maret 1993 yang merupakan anak ketiga sekaligus anak terakhir dari pasangan Daim Subekti dan Nanin Hariyani.
Naring menciptakan Kamus JIE ini sebagai tugas akhir atau skripsinya di bangku kuliah jurusan bahasa jawa di Universitas Negeri Semarang (Unnes) Kawasan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Hingga akhirnya, dengan skripsinya yang berjudul 'Pengembangan Kamus Umum Jawa Indonesia dan Indonesia-Jawa Berbasis Audio Lingual Pada Aplikasi Android', Naring berhasil lulus dan di wisuda dari bangku kuliahnya di bulan November 2015 yang lalu.
"Latar belakang saya kenapa saya sangat ingin membuat ini saya sangat prihatin melihat situasi anak-anak hingga remaja dan pemuda sekarang yang tidak mengetahui banyak tentang bahasa jawa. Baik bahasa jawa kromo inggil ataupun ngoko," ungkap Naring saat ditemu merdeka.com di Kampus Unnes Semarang, Kawasan Sekarang, Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (21/4).
Untuk menciptakan Kamus JIE ini, sebagai mahasiswa bahasa Jawa, Naring banyak belajar melalui tutorial Youtube dan soal pembuatan aplikasi IT-nya bersama salah seorang teman saat kuliah di Unnes jurusan Fisika.
"Apalagi, rata-rata sekarang, anak muda dan remaja sekarang banyak menggunakan hanphone android sehingga dirinya ingin sekali mengalkulturasikan Kamus JIE-nya ini dengan aplikasi android," ujar wanita yang baru beberapa bulan menjadi guru bahasa jawa di SMK Negeri 2 Ponorogo, Jawa Timur ini.
Namun, sayangnya kondisi keluarga dan orang tuanya yang miskin dan pas-pasan menjadikan dirinya tidak mempunyai biaya untuk mensosialisasikan dan mendaftarkan karya pribadinya ini melalui internet. Termasuk, mematenkan hasil karyanya tersebut yang sampai saat ini disimpan secara pribadi.
"Harus ada akun google pribadi untuk bisa mengupload dan menyebarkan secara umum hasil karya saya. Tapi untuk tujuan itu semua belum ada dana untuk membeli," tukasnya.
Saat menyelesaikan Kamus JIE-nya pun, Naring saat-saat terakhir kuliah karena tidak mempunyai biaya ini harus memutuskan diri untuk tidak nge-kos lagi. Sebab, kedua orang tuanya yang tinggal di Ponorogo hanya bekerja sebagai tukang mengupas dan menggiling buah kelapa di rumahnya.
"Orang tua orang nggak ada dan nggak mampu. Saya waktu itu semester 6, tidak kuat dan bisa lagi membayar kos. Selesai semesteran april, saya putuskan keluar kos dan tidak bisa perpanjang kos lagi. Akhirnya mau tidak mau saya harus laju naik motor kalau bimbingan skripsi selama 8 bulan dari Ponorogo sampai ke Semarang. April sampai November saya akhirnya berhasil menciptakan Kamus JIE ini. Itu perjuangan dan kepuasan saya," tuturnya.
Saat ini, Kamus JIE yang Naring miliki secara pribadi ini hanya digunakanya untuk menjadi media belajar bagi siswa-siswanya di SMK Negeri 2 Ponorogo, Jawa Timur. Namun, Naring tidak keberatan jika ada masyarakat yang ingin menggunakan Kamus JIE yang dimilikinya.
"Masih secara pribadi saya simpan. Kalau ada masyarakat, pelajar, pemuda dan remaja yang mau memiliki bisa hubungi saya melalui email; nuringdyahrahmadani@gmail.com," terangnya.
Impian Naring saat ini adalah menambahkan 3 ribu kosa kata jawa yang sampai kini belum terpenuhi di dalam Kamus JIE tersebut. Termasuk dia akan memasukan ribuan bahasa jawa dan kalimat-kalimat bahasa jawa yang digunakan di dalam pentas pewayangan.
"Penambahan kosa kata iya. Mungkin sekarang belum hanya mimpi. Kalau bisa kosa kata yang ada di wayang. Ngoko dan kromo. Di wayang itu bahasa jawa kuno, bhs kawi dan sansekerta. Berarti kita lagi belajar pranoto coro yang dulunya seorang dalang. Saya akan eksplore dari beliau," tandasnya.
Karya Naringpun mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang pada Rabu (20/4) kemarin menjadi menjadi pembicara di kuliah umum di Kampus Unnes Semarang. Secara khusus Naring diundang Ganjar untuk berdialog disela-sela kuliah umum di Dekanat Fakultas Bahasa, Kampus Unnes, Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.
"Sebenarnya untuk kamus bahasa jawa aplikasinya sudah ada. Tapi ini tadi yang kita sangat hargai adalah ini karya mahasiswa Unnes original. Si Naring tadi. Yang menarik adalah, dia mencoba membuat aplikasi ini lebih gampang, lebih mudah dan kemudian original. Meskipun tadi saya tanya kurang sekitar 3000 kata. Saya cari satu kata belum ada," ungkap Ganjar.
Ganjar mengapresiasi dan memuji semangat dan kreatifitas Naring dalam berjuang membuat Kamus JIE tersebut. Apalagi, dia dari keluarga yang pas-pasan. Namun, semangat dan perjuangan Naring sangat gigih.
"Tapi spirit inovasi yang dibuat oleh Naring tadi sangat luar biasa adalah sebuah prestasi yang harus kita hargai. Harapan kita Naring tidak akan berhenti disini. Mungkin dia bisa lebih inovatif lagi dengan membuat cerita-cerita berbahasa Jawa, tembang-tembang berbahasa Jawa, tidak hanya sekedar kamus," pungkas Ganjar.
Baca juga:
Santri pesantren di Malang lukis wajah tokoh dengan selotip
Mahasiswa Surabaya buat spageti dan milkshake berbahan singkong
Dengan ampas tebu, mahasiswa Unbraw bikin apel bertahan 2 bulan
Minyak goreng serangga karya mahasiswa Unibraw menang lomba di Swiss
Raih juara 1 tingkat Asia, tim Sapu Angin ITS diarak keliling kota
Mobil super irit buatan mahasiswa UI juara 1 lomba tingkat Asia
Mahasiswa Universitas Brawijaya temukan alat penyaring udara kotor
-
Siapa yang didatangkan PSIS Semarang? Pada Selasa (14/11), PSIS Semarang resmi datangkan pemain baru mereka, Evan Dimas Darmono dari Arema FC.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Dishub Semarang melakukan inspeksi mendadak pada armada Trans Semarang? Pada Selasa, 11 Juni 2024 Dinas Perhubungan Semarang melakukan inspeksi mendadak pada sejumlah bus Trans Semarang.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Apa hukuman yang dijatuhkan kepada PSIS Semarang? Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu. Keributan itu menyebabkan adanya korban luka-luka dan hal itu diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.