Mahfud: Ada Kelompok Ingin Memanfaatkan Situasi, Apapun Pemerintah Putuskan Ditentang
Mahfud bilang kelompok tersebut hanya ingin melakukan provokasi. Semua pihak harus mewaspadai kelompok-kelompok anti pemerintah ini.
Pemerintah menanggapi seruan aksi menolak pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD menyebut memang ada kelompok yang ingin memanfaatkan situasi.
Kelompok ini, kata Mahfud, selalu menentang keputusan pemerintah. Pemerintah menduga, kelompok ini ingin menunggangi aspirasi publik yang terdampak pandemi dan kebijakan PPKM.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa yang diklaim oleh video tentang Mahfud MD dan DPR? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Apa profesi Putra Dokter Boyke, Dhitya Dian Nugraha? Mengikuti jejak sang ayah, Dhitya merupakan alumnus Universitas Indonesia. Namun, perjalanan akademisnya tidak berhenti di sana. Ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Universiteit Leiden, Belanda, dari tahun 2017 hingga 2020 dengan mengambil jurusan psikologi.
"Pemerintah mengetahui bahwa sekelompok orang memiliki keinginan memanfaatkan situasi tadi ada kelompok yang murni tadi. Lalu ada kelompok tidak murni tadi. masalahnya hanya ingin menentang saja, memanfaatkan situasi. Apapun yang diputuskan pemerintah diserang. Itu ada seperti itu," ujarnya saat konferensi pers secara daring, Sabtu (24/7).
Lebih lanjut, Mahfud bilang kelompok tersebut hanya ingin melakukan provokasi. Semua pihak harus mewaspadai kelompok-kelompok anti pemerintah ini.
"Oleh sebab itu kita harus hati-hati. Kelompok yang seperti ini, kelompok yang tidak murni selalu provokasi dan menyatakan setiap kebijakan pemerintah salah," ujarnya.
Mahfud mengatakan, pemerintah terbuka dengan segala aspirasi publik. Namun, ia menuturkan, penyampaian aspirasi itu sebaiknya melalui jalur yang sesuai dengan protokol kesehatan seperti webinar atau dialog di televisi.
"Padahal pada prinsipnya pemerintah itu terbuka dan merespon segala aspirasi masyarakat namun sebaiknya aspirasi dalam masa pandemi disampaikan melalui jalur komunikasi sesuai dengan protokol kesehatan," ucapnya.
Baca juga:
Rombongan Bus Pariwisata Berbendera Putih Konvoi di Pati saat PPKM, Sampaikan Ini
Jika PPKM Dilonggarkan, Ganjar Yakin Rumah Sakit Akan Kembali Penuh
Kompleks Gunung Jati Cirebon Ditutup selama PPKM, Tradisi Ini Terpaksa Ditiadakan
Polda Jateng Tangkap 2 Provokator Ajakan Demo, Buat Grup WA Bahas Rencana Aksi
KSP Sebut Demo Tolak PPKM Minim Empati