Mahfud MD Ungkap Tiga Pilar Membangun Indonesia
Mahfud sempat menyinggung peran Nahdlatul Ulama yang turut membantu menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan ideologi Pancasila.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengharapkan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) dapat memberikan pemahaman tentang Islam yang damai dan toleran.
"Serta sejuk dan menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara yang adaptif terhadap gagasan-gagasan Islam yang dikembangkan oleh pemerintah yaitu Islam Wasathiah," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (20/2).
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Mengapa Mahfud MD kecewa dengan sistem hukum di Indonesia? "Ada tiga kata yang sangat penting di dalam orasi ini yaitu kata etika, moral dan hukum semua kata itu, rangkaian kata itu penting, tapi saya akan bicara etika, moral dan hukum. Kenapa topik ini dipilih, karena kita punya hukum tetapi hukum kita itu sangat mengecewakan," kata Mahfud MD di Jakarta, Kamis (30/11)."Masih terjadi ketidakadilan di mana-mana, penegakan hukum juga ditandai oleh berbagai transaksi, jual beli kasus, jual beli vonis," sambungnya.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Apa alasan Mahfud Md memutuskan untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam? Hari ini saya sudah membawa surat untuk presiden, untuk disampaikan ke presiden langsung tentang masa depan politik saya, yang belakangan ini menjadi perbincangan publik. Dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu presiden. Tapi saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu langsung saya ketemu langsung saya sampaikan surat ini," kata Mahfud dalam pernyataannya di Lampung, Rabu.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
Menurutnya, MKNU itu penting karena akan memperkuat keislaman dan keindonesiaan.
"NU punya komitmen total terhadap negara kesatuan Indoensia sebagai negara berdasarkan Pancasila, oleh sebab itu pemerintah mendukung gerakan ini," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Mahfud juga menegaskan ada tiga pilar membangun Indonesia di dalam Islam, yaitu kesadaran bahwa semua manusia sama, 'kalimatun sawa' (titik temu), dan toleran terhadap perbedaan.
"Tiga pilar membangun Indonesia. Satu, kesadaran bahwa manusia ini sama sehingga bersaudara. Lalu dibangun dari kalimatun sawa, persaudaraan ke Indonesiaan, kemudian toleran terhadap perbedaan, jangan merasa paling benar," ungkapnya.
Dia menegaskan, Islam Nusantara jangan disalahkan karena Islam masuk ke Indonesia sudah sama dengan yang ada di budaya nusantara.
Oleh sebab itu, kalau transformasi Islam seperti NU, Muhammadiyah, dan lain-lain itu dikembangkan dengan baik, maka Islam di Indonesia akan tumbuh subur sebagai Islam pendamai.
"Indonesia juga akan terjaga sebagai negara yang merdeka dan berdaulat," ujarnya.
Mahfud sempat menyinggung peran Nahdlatul Ulama yang turut membantu menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan ideologi Pancasila.
Jika ada yang mengganggu NKRI dan ideologi Pancasila, lanjut Mahfud, maka NU akan tampil dengan memberikan dalil-dalilnya bahwa Indonesia sudah kompatibel dengan syariat Islam.
"Oleh sebab itu, Madrasah kader Nahdlatul Ulama seperti ini harus diperbanyak lagi, volume-nya harus diperbanyak. Negara pasti akan mendapat keuntungan. TNI, Polri, Pemerintah akan mendapat keuntungan karena akan menambah rasa nasionalisme," tutupnya.
Baca juga:
Pernyataan Menko Polhukam Soal Restorative Justice Disebut Tidak Memihak Korban
Mahfud: Hukum Bukan Alat Mendapatkan Kemenangan, Tak Semua Kasus Dibawa ke Pengadilan
Mahfud MD: Pemerintah akan Mendiskusikan Inisiatif Revisi UU ITE
GAR ITB Didesak Minta Maaf ke Din Syamsudin dan Jokowi
Ikut Tanggapi Polemik Din Syamsudin, Mahfud MD Justru Kena Kritik Pedas Fahri Hamzah