Malam ini Gunung Merapi kembali erupsi dua kali
Letusan pertama terjadi pada pukul 20.24 WIB. Letusan tersebut terjadi selama 1,5 menit. Letusan kedua pada pukul 21.00 WIB selama 56 detik.
Gunung Merapi kembali meletus pada Jumat (1/6) malam. Letusan ini terjadi sebanyak dua kali. Berdasarkan akun twitter resmi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) @BPPTKG disebutkan, letusan Gunung Merapi pada Jumat (1/6) terjadi pertama kali pada pukul 20.24 WIB. Letusan tersebut terjadi selama 1,5 menit. Tinggi kolom letusan mencapai 2500 meter dari puncak Gunung Merapi. Kolom letusan ini mengarah ke arah timur laut. Amplitudo maksimum 64 milimeter.
Sedangkan letusan kedua terjadi pada pukul 21.00 WIB. Letusan terjadi selama 56 detik dengan tinggi kolom letusan 1000 meter dari puncak Gunung Merapi. Amplitudo maksimum tercatat 29 milimeter.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan, letusan beruntun yang terjadi di Gunung Merapi pada malam ini merupakan pelepasan gas.
"Ini hanya pelepasan gas saja. Gas berasal dari dalam magma yang terlepaskan," katanya di kantor BPPTKG, Jumat (1/6) malam.
Dia menerangkan dari pantauan tidak ada perubahan morfologi dari Gunung Merapi. Hanik juga menyampaikan tak ada lontaran material dari Gunung Merapi.
"Ini hanya letusan kecil. Tidak ada lontaran material (batu dan pasir). Morfologi masih tetap tidak ada perubahan," jelasnya.
Hanik menambahkan, meskipun terjadi letusan beruntun dalam waktu yang berdekatan belum ada kenaikan status Gunung Merapi. Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus waspada.
"Status masih sama tak ada perubahan. Status masih waspada. Himbauannya 3 kilometer dari puncak tidak ada aktivitas warga. Dan karena letusan ini debu (abu vulkanik) yang dikeluarkan maka warga yang berkegiatan diluar rumah agar menggunakan masker," tutup Hanik.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, letusan Gunung Merapi juga terjadi pada Jumat (1/6) pagi. Letusan terjadi pada pukul 08.20 dengan ketinggian kolom 6000 meter dari puncak Gunung Merapi. Durasi letusan tercatat terjadi selama 2 menit. Letusan pagi tadi menyebabkan sejumlah daerah seperti Semarang, Boyolali dan Magelang mengalami hujan abu vulkanik.
Sedangkan dari keterangan tertulis BPBD DIY, warga disarankan untuk tidak panik tetapi tetap waspada. Warga juga dilarang melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
BPBD DIY juga menyarankan agar warga di lereng Gunung Merapi yang ingin beraktivitas agar menggunakan masker dan kacamata untuk melindungi diri dari dampak abu vulkanik.
Baca juga:
Sempat ditutup 3 jam, penerbangan di Adi Soemarmo kembali normal
Dampak abu vulkanik Merapi, 2 bandara di Jateng ditutup hingga 18.30 WIB
Sejumlah wilayah di Jateng dan Yogya tertutup abu vulkanik Gunung Merapi
Begini kondisi kaki Gunung Merapi yang berselimut abu
Hujan abu, Bandara Adi Soemarmo ditutup sementara