Manajer Bank Mega mau rampok bank sendiri
Saat ditangkap, Jatmiko mengaku hanya ingin mengetes keamanan bank. Namun polisi tak mudah percaya.
Seorang Manajer Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Mega Syariah di Kelurahan Mejayan, Kecamatan Mejayan, Caruban, Kabupaten Madiun, Jatim, mencoba merampok banknya sendiri. Aksi nekatnya berhasil digagalkan oleh warga sekitar.
Kapolsek Mejayan Kompol Djumadi, mengatakan, pelaku adalah Jatmiko (36) warga Sukomoro, Magetan. Yang bersangkutan mencoba merampok banknya dengan menutupi wajahnya dengan helm dan penutup wajah serta membawa senjata tajam.
"Berdasarkan laporan para saksi, kejadiannya berlangsung siang tadi. Saat itu, di kantor bank hanya ada dua pegawainya, yakni Sri Purwaningsih (34) dan Wiwin Agustina (28)," ujar Kompol Djumadi, Sabtu (22/9). Demikian dikutip antara.
Menurut dia, sesuai laporan dari saksi, percobaan perampokan tersebut terjadi saat Jatmiko yang menggunakan penutup wajah tiba-tiba masuk bank dan meminta sejumlah uang dari salah satu pegawai yang ada.
Karena uang yang diminta tak kunjung diberikan, maka pelaku langsung memukul karyawan tersebut sambil mengancam dengan menggunakan pisau. Kedua karyawan tersebut kaget dan langsung berteriak meminta tolong.
Pelaku yang tidak menyangka korbannya akan berteriak langsung panik dan berusaha melarikan diri. Warga yang mendengar teriakan korban langsung mengejar pelaku.
"Sempat terjadi kejar-kejaran antara warga dengan pelaku. Belasan warga sekitar akhirnya berhasil menangkap pelaku dan sempat menghajarnya hingga mengalami luka di kepala," kata Djumadi.
Hal yang sama diungkapkan oleh warga sekitar, Waluyo, yang ikut mengejar pelaku. Pelaku sempat dipukuli warga hingga terluka di bagian kepala.
"Saya ikut mengejar lelaki tersebut. Sebelum diserahkan ke Polsek Mejayan, ia sempat dipukuli beramai-ramai sehingga kepalanya luka berdarah," kata Waluyo.
Sementara, saat ditemui di Mapolsek Mejayan, pelaku Jatmiko, mengaku dirinya sengaja merampok kantornya karena ingin menguji sistem keamanan pada bank yang dipimpinya.
"Saya sengaja melakukan tindakan tersebut untuk menguji sistem keamanan di kantor saya. Semacam tes keamanan begitulah," kata Jatmiko kepada petugas dan wartawan.
Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Dari pelaku, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu buah pisau dapur, sebuah helm, satu unit motor merek Happy, dan satu buah jaket. Beruntung tidak ada kerugian uang atas kejadian ini.
"Kami belum dapat memastikan motif kejadian ini. Apakah betul pelaku hanya ingin menguji alat keamanan kantornya atau ada maksud lain. Polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Kompol Djumadi.