Mangkuk dan guci kuno ajaib ditemukan di bawah pohon tua
"Ketika mangkuk itu digunakan jadi wadah santan kelapa, dalam waktu 3 hari santannya bisa menjadi minyak," kata Masri.
Seorang warga Kota Dumai, Provinsi Riau menemukan keramik kuno yang didapatkannya di daerah Desa Buluh Hala Kecamatan Sembilan. Benda-benda antik itu dia dapatkan di bawah Pohon Ara yang sudah tua.
"Barang-barang keramik seperti guci dan mangkuk kuno ini ditemukan di lahan saya, berada di bawah Pohon Ara yang sudah tua saat menggali sedalam sekitar dua meter," kata pemilik lahan yang menemukan keramik Kuno, Masri seperti dikutip dari Antara, Selasa (29/12).
Dia mengatakan, ada sekitar tiga mangkuk dan dua guci yang berhasil diangkatnya dari dalam permukaan tanah pada 2011 lalu. Namun, dia baru melaporkan penemuan itu ke pemerintah setempat pada tahun 2015 karena tidak mengira barang tersebut adalah peninggalan kuno.
Dia percaya bahwa mangkuk tersebut bukan alat makan biasa karena ketika menjadi wadah santan bisa mengubahnya menjadi minyak kelapa dalam waktu cepat.
"Ketika mangkuk itu digunakan jadi wadah santan kelapa, dalam waktu tiga hari santannya bisa menjadi minyak. Benar-benar bening seperti minyak goreng," ujar Masri.
Menurut dia, barang tersebut ditemukannya saat ingin membuat kanal untuk kebun kelapa sawit dengan menggunakan alat berat untuk memindahkan Pohon Ara yang sudah tua. Ketika pohon berdiameter sekira 20 centimeter itu dipindahkan, alat berat menyentuh salah satu keramik yang menimbulkan bunyi berderak keras.
Ketika salah seorang pekerja memeriksanya ternyata terdapat beberapa guci dan mangkuk tua terkubur di dalam tanah. "Pembuatan kanal langsung berhenti karena saya duga masih ada banyak di bawah lagi barang-barang di bawah tanah itu," katanya.
Menurut dia, dari cerita para orang tua di daerah itu, lokasi penemuan keramik kuno tersebut dahulu kala adalah pantai yang kini mengalami pendangkalan sehingga berjarak sekitar tiga kilometer dari bibir pantai.
Dia mengatakan hasil pendataan Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Pemuda Kota Dumai pada 2015 tidak secara detil menjelaskan asal-usul keramik tersebut. Namun, dijelaskan bahwa keramik tersebut kuat dugaan berasal dari China pada abad 18.
"Dalam surat dari pemerintah daerah dituliskan bahwa dengan adanya penemuan itu menandakan kemungkinan benda cagar budaya tersebut menunjukkan bahwa daerah tersebut pernah menjadi permukiman pada masa lalu," ujarnya.
Dia mengatakan mangkuk-mangkuk keramik yang ditemukan masih dalam kondisi utuh dan cukup bagus. Keramik tersebut terlihat dihias secara sederhana berwarna putih dengan motif warna biru. Sedangkan, guci kuno yang ditemukan setinggi sekitar 30 centimeter dan berwarna kelabu gelap.
Dia mengatakan keramik kuno tersebut kini masih tersimpan di rumahnya. "Saya persilakan kalau ada ahli yang mau meneliti asal-usulnya," kata Masri