Mantan jenderal geram ikut 'diusir' saat pengosongan rumah dinas TNI
Dia merasa tidak ada perlakuan baik dari Pangdam saat ini, berbeda dengan perlakuan Pangdam-Pangdam sebelumnya.
Kodam Jaya Jayakarta melakukan pengosongan asrama dinas purnawirawan TNI Deniteldam Jaya Cibubur. Sebanyak 99 rumah dikosongkan dari 121 unit rumah yang mulai ditinggali sejak tahun 1993 ini.
Salah satu warga yang tempat tinggalnya ikut dikosongkan adalah Mayjen (Purn) Uddy Rusdili. Tempat tinggal Uddy di Jalan Bawang Putih 1 nomor 18 Kompleks Denintel Dam Jaya dikosongkan oleh prajurit TNI AD Kodam Jaya karena masa bakti beliau sudah habis.
Tidak terima rumahnya dikosongkan, Uddy membeberkan kekecewaannya dengan Pangdam Jaya Letjen TNI Agus Sutomo. Ia merasa tidak ada perlakuan baik dari pangdam saat ini, berbeda dengan perlakuan pangdam-pangdam sebelumnya.
"Pangdam-pangdam lama engga apa-apa. Pangdam sekarang tidak perlakukan kami dengan baik," ujar Uddy saat melihat perabot rumahnya dikeluarkan oleh prajurit TNI AD di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (3/9).
Kediaman mantan jendral itu merupakan rumah paling besar yang menjadi target pengosongan. Rumah 2 lantai yang cukup megah tersebut harus dibobol karena pagar dan pintunya dibiarkan terkunci.
Uddy mengungkapkan, kekecewaannya karena saat ini ia sekeluarga harus meninggalkan rumah tersebut. Rumah megah yang dibangunnya tersebut diakuinya telah mendapatkan izin.
"Tidak ada negosiasi, tidak ada ganti rugi. Apalagi kita sekarang juga jadi sipil, kita tidak bisa melawan adik-adik (prajurit TNI) ini. Saya bangun juga enggak sembarangan, saya bangun ini pakai izin," lanjut Uddy.
Uddy merupakan salah satu dari sekian banyak warga yang hari ini 99 rumahnya dikosongkan karena dinyatakan tidak sesuai dengan hak penggunaannya. Sebanyak 70 unit rumah ditempati purnawirawan dan warakauri, dan 29 unit rumah ditempati oleh anggota TNI non organik yang tidak berdinas di Deninteldam Jaya.