Mantan teroris kelompok Cibiru ungkap cara Aman Abdurrahman mengajak jemaah
Mantan teroris kelompok Cibiru ungkap cara Aman Abdurrahman mengajak jemaah. Aman mengambil referensi dengan menerjemahkan buku-buku karangan ulama jihad dari luar negeri. Itu yang dijadikan materi ceramah walaupun ada yang ditambah-tambah.
Terdakwa Oman Rochman alias Aman Abdurrahman kembali menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas kasus ledakan bom di Jalan MH Thamrin, Selasa (3/4). Jaksa Penuntut Umum menghadirkan saksi Kurnia Widodo dalam lanjutan sidang kali ini.
Kurnia Widodo adalah mantan teroris dari kelompok Cibiru, Bandung. Kurnia merupakan lulusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung. Dia ditangkap karena membuat bom cair.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
Dalam kesaksiannya, Kurnia Widodo berbicara tentang sosok Oman Rochman alias Aman Abdurrahman. Kurnia membeberkan cara Aman dalam merangkul jemaah.
Aman mengambil referensi dengan menerjemahkan buku-buku karangan ulama jihad dari luar negeri. Itu yang dijadikan materi ceramah walaupun ada yang ditambah-tambah.
"Mereka punya nama-nama ulama yang dikenal sama ikhwan. Sehingga nanti setelah tertarik ikut pengajian," ujar dia.
Kurnia menyebutkan, Aman merupakan sosok yang berani. Beliau rela dipenjara demi mengamalkan ajarannya.
Kurnia mengaku pertama kali mengenal Aman Abdurrahman tahun 2006. Waktu itu, kenangnya, Aman sedang menjalani hukuman Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, memberikan materi dakwah melalui telepon genggam dan di dengar jemaah di Masjid Al-Sunnah, Bandung.
Materi dakwahnya tentang tahuid, syirik demokrasi, dan darah dan harta thogut halal. Semua materinya merujuk pada buku sero materi tauhid karangan Aman Abdurrahman.
"Beliau berpendapat demokrasi bagian kafir dan negara NKRI negara thogut. Siapa yang menghalangi singkirkan dalam hal ini tentara dan polisi," ujar dia.
Selain Aman, Kurnia Widodo menambahkan Halawi Makmun turut yang memberikan dakwah. Isi ceramahnya hampir sama. "Dia (Halawi) yang mendominasi memberikan ceramah," ujar dia.
Kurnia mengaku pertemuan demi pertemuan terus terjadi hingga pemikiran Aman Abdurrahman meracuni otaknya. Ia pun terlibat aksi terorisme dan dikurung di LP Cipinang tahun 2011.
"Aman Abdurrahman tetap memberikan ceramah kepada pengikutnya. Saya tahu karena pernah satu blok," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Penyerang Mapolda Sumut gemar baca tulisan terdakwa bom Thamrin
Kesaksian Dian saat bersihkan senjata api untuk pelaku bom Thamrin
Raut terdakwa bom Thamrin dengar kesaksian teroris Samarinda
Terpidana bom gereja di Samarinda belajar merakit bom untuk perang akhir zaman
Terpidana bom gereja di Samarinda akui sepaham dengan Aman Abdurrahman
Saksi sepakat dengan dalang bom Thamrin bahwa sistem demokrasi syirik