Marak pelemparan molotov, gereja di Makassar dijaga polisi
Polrestabes Makassar membentuk tim khusus untuk mengungkap pelaku pelemparan molotov.
Sepekan terakhir, sudah lima gereja menjadi sasaran pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal di Makassar. Jajaran Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar membentuk tim khusus untuk mengungkap pelaku pemboman.
Kapolrestabes Makassar Kombes Wisnu Sandjaya, saat menggelar jumpa pers di kantornya mengatakan, untuk mencegah berulangnya kejadian yang sama, rumah ibadah akan dijaga oleh aparat kepolisian yang diambil dari anggota Polrestabes dan polsek di masing-masing wilayah di kota Makassar.
"Tim khusus ini dibentuk gabungan antara Polrestabes dan polsek-polsek dan menugaskan dua sampai tiga orang anggota polisi," kata Wisnu, Kamis (14/2).
Kapolres menambahkan, saat ini polisi terus menyelidiki secara intensif, termasuk mempelajari CCTV yang terpasang di gereja.
"Untuk sementara, dari pemeriksaan dua saksi di gereja GKI Jalan Samiun pelaku berjumlah empat orang dan mengendarai sepeda motor dalam aksinya. Usai melempar bom molotov, pelaku langsung kabur," ungkap Wisnu.
Pada kesempatan itu Wisnu juga menegaskan sejauh yang dipelajari aparat kepolisian dalam peristiwa ini, tidak terkait dengan pemilihan gubernur pada 22 Januari 2013 lalu. Namun hanya aksi kriminal murni.
"Lima kali kejadian pelemparan bom molotov di lima gereja tidak berkaitan dengan Pilkada. Belum ditemukan petunjuk yang mengarah ke sana," tandas Wisnu.