Ma'ruf Amin: Kurang Gizi Masih Jadi Masalah, Stroke, Diabetes juga Meningkat
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, masyarakat Indonesia masih mengalami permasalahan kekurangan gizi. Selain itu, penyakit lainnya seperti stroke, jantung, kanker dan diabetes juga belakangan meningkat.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, masyarakat Indonesia masih mengalami permasalahan kekurangan gizi. Selain itu, penyakit lainnya seperti stroke, jantung, kanker dan diabetes juga belakangan meningkat.
"Selain permasalahan gizi kurang, Indonesia juga mengalami peningkatan kasus penyakit degeneratif, seperti stroke, jantung, kanker, dan diabetes," katanya dalam puncak Scaling-Up Nutrition Annual Meeting 2021, Selasa (23/11).
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
-
Kenapa Gibran menemui Gus Miftah? Gibran mengaku meminta bantuan doa agar diberikan lancar. Ia juga menegaskan pertemuannya dengan Miftah tidak membicarakan soal program dana abadi untuk Pondok (ponpes). "Silaturahmi, sudah lama tidak bertemu sejak coblosan," ungkapnya.
-
Siapa Maimur Azum? Nama aslinya Maimur Azum. Sebagian memanggilnya putri wangi atau Iparhan karena tubuhnya sangat harum. Konon kecantikannya tersohor melintas stepa dan pegunungan Tianshan hingga terbawa ke dalam Kota Terlarang tempat Kaisar bertahta.
Salah satu peningkatan penyakit tidak menular ini disebabkan pola konsumsi makanan dengan gizi lebih dan tidak seimbang. Kata dia, masalah obesitas pada kelompok usia anak-anak, remaja, maupun dewasa perlu segera ditangani.
"Yang ketiga, masih tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia. Bila tidak kita antisipasi, hal ini dapat meningkatkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, serta menurunkan kualitas bayi yang dilahirkan," ucapnya.
Ma'ruf mengapresiasi, seluruh pihak yang selama ini telah mendukung upaya perbaikan gizi. Keterlibatan aktif berbagai pihak dari lintas sektor sangat dibutuhkan.
"Kerja kolaboratif lintas sektoral adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam agenda pembangunan. Oleh karena itu, kerja cerdas dan kolaboratif dari kita semua harus terus ditingkatkan, karena dibalik capaian-capaian percepatan perbaikan gizi, kita masih menghadapi beberapa tantangan," pungkasnya.
Baca juga:
Wapres Dorong Kerja Sama Lintas Sektor Mempercepat Perbaikan Gizi
Dinkes: Angka Stunting di Cianjur Turun, Tinggal 7.987 Anak
Anak-Anak di Afghanistan Meninggal karena Kelaparan
Penyebab Gizi Buruk pada Anak, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya
51.370 Balita di Kabupaten Bogor Alami Masalah Gizi
Menkes: Permasalahan Gizi Balita di Indonesia Masih Cukup Tinggi