Masih PPKM Level 2, Keraton Surakarta Tiadakan Sekaten
Pria yang akrab Gusti Dipo mengatakan, rangkaian peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dirayakan dengan tradisi Sekaten yang ditandai dengan ditabuhnya dua gamelan pusaka, Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari.
Meski banyak pelonggaran saat PPKM level 2, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat masih belum bisa menggelar tradisi Sekaten dan Grebeg Maulud (Gunungan). Kedua tradisi Jawa tahunan tersebut diadakan dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pengageng Parentah Keraton Surakarta, KGPH Dipokusumo mengatakan selain sekaten dan grebeg, keramaian pasar malam menjelang peringatan puncak juga ditiadakan.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Apa yang dirayakan dalam tradisi Maulid Nabi di Indonesia? Maulid Nabi adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tahun oleh umat Islam di seluruh dunia. Di Indonesia, tradisi Maulid Nabi tidak hanya menjadi momen beribadah, tetapi juga momen berbagi, merayakan, dan melestarikan tradisi turun temurun.
-
Bagaimana cara merayakan Maulid Nabi di Indonesia? Tradisi-tradisi ini tidak hanya merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan nilai-nilai keagamaan dalam masyarakat Indonesia.
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Kapan Maulid Nabi diperingati? Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Hal ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas,وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِArtinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."
-
Bagaimana cara memperingati Maulid Nabi di Indonesia? Umumnya, umat Muslim di Indonesia memperingati Maulid Nabi dengan berbagai acara. Seperti pengajian, doa bersama, membaca salawat, dan amal saleh lainnya.
"Kondisinya sekarang ini masih pandemi Covid-19. Masih PPKM level 2 kita tidak bisa menggelar acara dengan jumlah orang yang banyak," ujar Dipokusumo, Selasa (19/10).
Pria yang akrab Gusti Dipo mengatakan, rangkaian peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dirayakan dengan tradisi Sekaten yang ditandai dengan ditabuhnya dua gamelan pusaka, Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari. Kedua gamelan itu ditabuh selama tujuh hari di halaman Masjid Agung Keraton Surakarta.
"Dua pekan sebelum kedua gamelan pusaka tersebut ditabuh di Bangsal Pradonggo selatan dan utara di halaman Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat," bebernya.
Dikatakan Gusti Dipo, untuk tradisi pasar malam biasanya digelar di kawasan alun-alun utara. Masyarakat bisa menikmati berbagai hiburan, permainan rakyat dan kuliner hingga satu pekan setelah gamelan sekaten selesai ditabuh.
Sebagai puncak peringatan digelar Grebeg Maulud yang ditandai diaraknya dua gunungan. Yakni gunungan jaler (pria) dan setri (istri) dari Kori Kamandungan Keraton menuju halaman Masjid Agung untuk diperebutkan masyarakat.
"Tahun 2020 Sekaten dan Grebeg Maulud juga tidak diadakan karena masih pandemi. Kalau tetap diadakan pasti akan menimbulkan kerumunan," katanya.
"Pertimbangannya karena masih situasi pandemi, jadi Sinuhun memerintahkan untuk ditiadakan lagi tahun ini,” imbuhnya.
Kendati tak ada kegiatan yang melibatkan massa, untuk tradisi jamasan pusaka dan wilujengan (selamatan) akan tetap digelar secara internal. Prosesi jamasan pusaka hingga wilujengan diadakan dengan peserta sangat terbatas di lingkungan Keraton Solo.
"Untuk jamasan nanti di Bangsal Maligi, wilujengan (selamatan) di dalam keraton dengan peserta 50 sampai 100 orang saja. Wilujengan ini juga untuk mengganti Grebeg Maulud," terangnya.
Dipo mengakui keputusan meniadakan deretan prosesi tersebut cukup berat. Ia berharap masyarakat bisa memakluminya karena dikhawatirkan berpotensi muncul klaster baru.
"Kita tidak mau prosesi ini justru menambah kasus corona baru. Kami ingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," pungkas dia.
Baca juga:
Peringatan Maulid Nabi, Jokowi Minta Umat Teladani Rasulullah
Peringatan Maulid Nabi, Wapres Ma'ruf Amin Berharap Silaturahmi Terus Dibangun
Melihat Tradisi di Mesir Menyambut Maulid Nabi SAW
Kata-Kata Ucapan Sambut Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, Penuh Makna & Sejukkan Hati
Kemeriahan Pasar Murah Maulud Mojokerto, Cara Unik Peringati Maulid Nabi Muhammad