Masih sibuk, Menteri Nasir belum diperiksa soal kasus tuduhan PKI
Kata Adi, Nasir bukan menolak saat diperiksa penyidik. Namun, saat itu Nasir tengah sibuk dengan kegiatannya sebagai menteri.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Adi Deriyan mengaku, belum mengetahui perkembangan laporan dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir. Di mana Nasir disebut-sebut dalam sebuah WhatsApp sebagai keturunan PKI.
"Tentunya kita menindaklanjuti kalau pihak-pihak yang berkepentingan dengan pelaporan, tentunya kita berharap pihak-pihak tersebut juga membantu di dalam memberikan keterangan. Sampai saat ini saya belum mendapatkan laporan dari penyidik berkaitan Menristekdikti itu apakah sudah diambil keterangannya apa belum," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/2).
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Siapa Laksamana Muda Mohammad Nazir? Nama Mohammad Nazir Isa mungkin banyak orang yang tidak mengetahui siapa sosok yang satu ini.
-
Apa alasan Mohammad Nasih memecat Prof. Bus? Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih tengah menjadi sorotan banyak pihak usai memecat sepihak Dekan Fakultas Kedokteran, Budi Santoso atau Prof Bus.
-
Apa yang istimewa dari Laksamana Muda Mohammad Nazir? Ia menjadi orang Indonesia pertama yang meraih ijazah Pelayaran Samudera di tahun 1938.
-
Apa peran Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Dirikan Cabang JSB Ketika Nazir sudah lulus menempuh pendidikan HBS di Batavia, ia memang sudah memiliki keinginan untuk melanjutkan studi di Universitas Leiden. Namun, mimpinya ini terhalang oleh kapal ke Eropa sering terhalang akibat perang dunia. Sembari menunggu kondisi terkendali, Nazir menyempatkan kembali ke kampung halamannya untuk bertemu keluarga. Mendengar kepulangannya ke Solok membuat pengurus Jong Sumatranen Bond (JSB) mendorong dirinya untuk mendirikan cabang di Padang di Bukittinggi. Dorongan tersebut ia penuhi, kemudian Nazir menyempatkan berpidato di depan siswa sekolah menengah di Padang.Saat itulah ia berbicara soal pendirian kumpulan pemuda di Sumatera yang sudah terlambat dua tahun dari Jawa yang didirikan tahun 1915. Ketua Perhimpunan Indonesia Saat dirinya sudah berangkat menuju Belanda, di sana ia mengemban tugas sebagai Ketua Perhimpunan Indonesia. Saat itu ia ikut dalam kelompok pergerakan kemerdekaan Indonesia bersama dengan Moh. Hatta.Perjuangan kemerdekaan di luar negeri semakin melebar setelah lebih aktif menyuarakan kemerdekaan melalui majalah Indonesia Merdeka dan memperluas propaganda ke luar negeri Belanda. Kemudian, PI mengirim Nazir, Moh. Hatta, Ahmad Subardjo dan beberapa tokoh lainnya untuk menghadiri Kongres Internasional Menentang Kolonialisme yang berlangsung di Brussels, Belgia pada tahun 1927. Sempat Dipenjara Masih di tahun 1927, Nazir bersama Moh. Hatta, Ali Sastroamijoyo, dan Abdulmajid Djojohadiningrat dijebloskan ke penjara oleh Kerajaan Belanda karena gerakan kemerdekaannya yang semakin menggeliat. Mereka semua ditahan selama kurang lebih 5,5 bulan.
-
Mengapa Mohammad Nasih dinilai memecat Prof. Bus secara sepihak? Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih tengah menjadi sorotan banyak pihak usai memecat sepihak Dekan Fakultas Kedokteran, Budi Santoso atau Prof Bus.
Kata Adi, Nasir bukan menolak saat diperiksa penyidik. Namun, saat itu Nasir tengah sibuk dengan kegiatannya sebagai menteri.
"Bukan menolak, konteksnya beliau waktu itu ada kegiatan. Kita sudah bermohon, tetapi ternyata beliau ada kegiatan. Konteksnya menolak, tetapi bersamaan waktunya dengan ada kegiatan sehingga kita tidak bisa mengambil keterangan," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir menyambangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Kedatangannya untuk melaporkan atas dugaan penghinaan atau pencemaran nama baik.
Laporan dibuat atas nama Kepala Bagian Advokasi Hukum pada Biro Hukum dan Organisasi Kemristek dan Dikti Polaris Siregar, pada 9 Januari 2018 lalu. Yang mana tertuang dalam nomor polisi LP/160/I/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus itu.
"Kasus itu kini ditangani oleh Krimsus," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Kamis (11/1).
Dalam laporannya, Nasir disebut keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI). Dia mendapatkan pesan WhatsApp dari nomor tidak dikenal. Selain disebut keturunan PKI, pesan itu juga menjelek-jelekan kepemimpinan Nasir.
Dalam laporan ini, terlapor masih dalam lidik. Yang bersangkutan terancam dikenakan Undang-Undang ITE dan Pasal pencemaran nama baik.
"Korban merasa dirugikan dan membuat laporan," katanya.
Baca juga:
Universitas asing masuk Indonesia, Menristekdikti yakin 'Mercy tak akan gusur Avanza'
Polisi selidiki pengirim pesan yang tuduh Menristek PKI
Menristekdikti: Indonesia masuk kategori siap menjalankan revolusi industri 4.0
Pemerintah akan perbanyak negara tujuan kuliah ditanggung beasiswa LPDP
Schneider Electric donasikan panel tegangan menengah untuk 30 perguruan tinggi