Masinton tuding Novel bohong, KPK tanya itu sikap pribadi atau PDIP?
Masinton tuding Novel bohong, KPK tanya itu sikap pribadi atau PDIP? Adanya tudingan tersebut, sangat disayangkan oleh KPK. Karena saat ini, kondisi Novel masih dalam kondisi yang kurang sehat dan perlu menjalankan perawatan intensif di Singapura.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu menuding penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan keterangan palsu saat bersaksi di sidang korupsi e-KTP untuk menjawab tudingan Miryam S Haryani soal tekanan dalam proses penyidikan. Menurut juru bicara KPK Febri Diansyah, semua pernyataan Novel dalam persidangan sudah sesuai dengan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Yang sederhana dari pernyataan itu adalah berdasarkan salah satu LHP di BPK yang kemudian di ulang-ulang terkait dengan bantuan hukum yang diberikan oleh KPK terhadap dua pimpinan dan Novel Baswedan," kata Febri, di Gedung KPK, Jalan H.R Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (8/5).
Febri mempertanyakan apakah pernyataan tersebut merupakan pernyataan pribadi Masinton atau pernyataan resmi Fraksi PDIP di DPR. Mengingat Masinton adalah politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Kami perlu mempertanyakan apakah dari saudara Masinton tersebut menggambarkan pernyataan sikap dari fraksi PDIP, saya kira itu perlu diluruskan juga. Apakah itu sikap dari personal ataukah sikap dari fraksi secara kelembagaan. Tapi kami sayangkan pernyataan tersebut," ungkapnya.
Adanya tudingan tersebut, sangat disayangkan oleh KPK. Karena saat ini, kondisi Novel masih dalam kondisi yang kurang sehat dan perlu menjalankan perawatan intensif di Singapura.
"Kita sangat menyayangkan pernyataan tersebut tentu saja yang terbaca oleh kami dan juga mungkin pihak lain bahwa serangan lagi-lagi ditujukan kepada Novel. Novel yang sekarang masih dalam proses perawatan di Singapura, jadi matanya belum sembuh, namun serangan-serangan secara politik nampaknya juga ditujukan kepada Novel," pungkasnya.
Diketahui, saat itu Novel sempat menyebut lima nama anggota DPR yang diduga menekan Miryam. Kelima politisi itu adalah Bambang Soesatyo, Azis Syamsuddin, Desmond J. Mahesa, Masinton Pasaribu, dan Sarifuddin Sudding.
"Dalam konteks penyebutan nama (pengancam oleh Novel) itu sebagai bentuk kepalsuan. Itu Novel memberikan keterangan palsu di persidangan," ungkap Masinton di Warung Daun Jl Cikini Raya,Jakarta Pusat, Sabtu (6/5).
Masinton menegaskan, tidak pernah mengancam Miryam S Haryani. Bahkan dia mengaku bisa membuktikannya.
"Apa yang saya sampaikan adalah fakta dan saya akan pertanggungjawabkan. Karena tuduhan itu enggk benar," ucapnya.
Masinton menyatakan, kesiapannya dipanggil KPK untuk mempertanggungjawabkan tudingannya menyebut Novel memberi kesaksian palsu. "Jangankan dipanggil, ditembak saja saya siap," tegasnya.