Massa HMI enggan pulang dari Riau, tuntut 8 rekan mereka dibebaskan
Mereka menghasut rekan yang sudah naik bus turun kembali.
Lagi-lagi puluhan massa rombongan liar (Romli) pada kongres nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Makassar berulah. Mereka kini menolak dipulangkan dan ngotot bertahan di kawasan Purna MTQ Pekanbaru, serta menuntut delapan rekan mereka yang ditahan Polda Riau segera dibebaskan.
"Kita pergi sama-sama, pulang juga harus sama-sama," kata seorang perwakilan dari HMI Makassar memakai pengeras suara yang tidak diketahui namanya, di Pekanbaru, Riau, Senin (30/11).
Puluhan massa itu mendesak tuntutan mereka dikabulkan kepolisian. Mereka juga memaksa ratusan anggota HMI dari Makassar lainnya tetap kompak dan menolak pulang.
"Jangan ada yang naik bus. Semua turun. Turun kalian. Kita pergi sama-sama, pulang juga harus bersama-sama," teriak beberapa massa lainnya sambil menunjuk ke arah bus sudah disiapkan kepolisian.
"Kami tidak akan pulang sebelum teman kami dibebaskan. Mereka bawa senjata cuma untuk melindungi diri," ujar dia.
Perwakilan HMI ini masih menanyakan kepentingan kepolisian menahan rekan-rekannya. Dia juga mempertanyakan kenapa polisi berani memasuki area kongres HMI didominasi dari Sulawesi itu.
"Kalian masuki area kongres kami, ini pertama kali terjadi selama adanya kongres. Kami mengecam Kapolda Riau. Ada apa ini? Kami di kampung kami biasa membawa senjata tajam untuk melindungi diri, bukan melukai," teriak mahasiswa asal Sulawesi itu.
Padahal, Polda Riau dan Polresta Pekanbaru sudah menyiapkan sepuluh bus buat memulangkan massa HMI itu. Awalnya, ratusan massa mulai naik dan bersiap berangkat.
Tak lama kemudian, datang puluhan massa yang menolak dipulangkan dan berusaha mempengaruhi anggota HMI sudah menaiki bus. Hal ini membuat anggota yang sudah masuk ke bus jadi kebingungan.
Dalam proses pemulangan ini, Polresta Pekanbaru juga menyiapkan satu unit mobil Patwal guna mengawal iring-iringan bus hingga ke batas kota.
Menurut Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Aries Syarif Hidayat, pemulangan dilaksanakan secara bertahap. Ratusan massa diantarkan hingga ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"Dari sana, ratusan massa tahap pertama ini lalu melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Pelni, hingga ke Makassar. Kita sudah berkoordinasi dengan panitia, jadi pulangnya bertahap," kata Aries.
Terkait penolakan pemulangan ini, Aries akan berusaha berdiskusi supaya ratusan massa ini mau pulang ke tempat asalnya.
Sebelumnya, delapan anggota HMI dari Makassar dan Ambon ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Riau. Sebab mereka terbukti membawa senjata tajam. Puluhan senjata tajam berbagai jenis, senjata api rakitan, dan senjata mainan disita dari tempat penginapan massa HMI di Gelanggang Remaja dan Gedung Olahraga Universitas Riau.