Masyarakat diminta tak mudah termakan isu gempa susulan di Sulteng
Dia menuturkan, BMKG tidak bisa memprediksi gempa susulan. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada hoaks ataupun kabar burung terkait gempa susulan.
Presidium Masyarakat Anti Fitnah dan Hoax Indonesia (Mafindo) Anita Hayatunnufus atau yang akrab disapa Anita Wahid mengimbau masyarakat untuk tidak mudah termakan isu hoaks terkait bencana gempa susulan dan tsunami di Palu atau Donggala. Menurutnya, masyarakat harus percaya pada lembaga yang lebih kompeten seperti Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Masyarakat harus percaya dengan pihak yang kompeten untuk itu, yakni BMKG," kata Anita di Kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (30/9).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kenapa BMKG memastikan bahwa berita tentang tsunami di Batam dan Tanjungpinang adalah hoaks? Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara.Dia menyebut berita tersebut hanya isu dan membohongi masyarakat."Karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas," ujarnya.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Apa yang dilakukan Polda Bali untuk menindaklanjuti berita hoaks tersebut? Penelusuran "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sibercrim Ditreskrimsus Polda Bali, untuk melacak akun tersebut," katanya.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
Dia menuturkan, BMKG tidak bisa memprediksi gempa susulan. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada hoaks ataupun kabar burung terkait gempa susulan.
"Kalau ada hoaks mengenai itu mohon masyarakat tidak percaya dan tidak menyebarkan. Tidak ada alat di dunia saat ini yang bisa mendeteksi itu," ungkapnya.
Puteri ketiga Presiden Abdurrahman Wahid ini mengatakan isu gempa susulan sering muncul setelah adanya gempa 7,0 skalarichter di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Kata dia, isu tersebut bisa membuat masyarakat semakin panik.
"Berkaca di Lombok, ada beberapa hoaks yang akan menyebar, pertama berita mengenai tsunami, itu akan banyak banget," ujarnya.
"Atau misalnya gempa susulan yang mengakibatkan masyarakat semakin panik dan jadi bingung. Kemudian lainnya adalah kondisi di lapangan. Jadi kadang ada yang menyebarkan gambar gempa di mana tapi seakan dibikin di situ, untuk menimbulkan rasa yang menggambarkan keadaan di sana parah sekali dan lain-lain. Walaupun mungkin memang parah tapi kan bukan itu kondisi sebenarnya," ucapnya.
Baca juga:
Kabar gempa susulan 8,1 SR & tsunami dahsyat di Palu hoaks!
Polda Sulsel kirim ratusan anggota ke lokasi gempa dan tsunami di Sulteng
Ini lokasi pemakaman massal korban gempa & tsunami Palu-Donggala
MUI ajak seluruh rakyat galang solidaritas nasional
1.682 Pengungsi masih bertahan di Polda Sulteng, logistik mulai menipis
Balita korban gempa Palu ditemukan Mensos di parit sudah bertemu keluarganya