Masyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Masyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Faisal juga mengingatkan pentingnya menghadapi masa pasca pemilu dengan bijak, terutama terkait dengan hasil quick count.
- Sebarkan Pesan Damai Usai Pilkada Serentak, Jangan Ada Saling Hujat di Masyarakat
- Musim Kampanye Pilkada, Polisi Minta Masyarakat Tidak Konvoi dan Pakai Knalpot Brong
- Agar Pilkada Kondusif, Polisi Peringatkan Warga Tidak Terjebak Dalam Provokasi
- Sebelum Salat Jumat, Kapolres Rohil Sosialisasikan Pilkada Damai & Tangkal Berita Hoaks
Masyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Masyarakat Kalimantan Timur dinilai berhasil menjaga kondusifitas serta keamanan pasca pemilihan legislatif dan presiden tahun 2024. Hal itu disampaikan Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal saat dialog interaktif di salah satu kanal radio di Samarinda, Jumat (16/2/2024).
"Terima kasih seluruh warga Provinsi Kalimantan Timur, Pemilu sudah kita dilalui, secara umum Kaltim bisa dikatakan kondusif," puji Faisal sapaan akrabnya.
Dalam perbincangan tersebut, Faisal menuturkan, sempat terjadi kekhawatiran terkait kerawanan Pemilu. Karena Kaltim masuk dalam urutan peringkat ke lima, setelah DKI Jakarta, Sulawesi Utara Maluku Utara, Jawa Barat sebagai daerah yang memiliki kerawanan Pemilu. Namun hal tersebut, justru menjadi titik awal bagi masyarakat Kaltim untuk lebih waspada dan berhati-hati.
Faisal juga menjelaskan bahwa kategori kerawanan tersebut disebabkan oleh beberapa indikator yang dikeluarkan oleh KPU RI. Pertama konteks sosial politik, kedua penyelenggaraan pemilu, kemudian tahapan pencalonan dan partisipasi pemilih.
"Ada dua hal ini yang membuat angka kita jadi agak rawan itu adalah partisipasi pemilih dan penyelenggaraan pemilu. Kemudian, penyelenggaraan pemilu juga dianggap kita agak rawan karena wilayah kita yang jauh masalah geografis wilayah seperti di Kubar, Mahulu, dan Kutai Timur. Itu yang dianggap berpotensi rawan," ujar Ketua ASKOMPSI periode 2023-2025 ini.
Faisal juga mengingatkan pentingnya menghadapi masa pasca pemilu dengan bijak, terutama terkait dengan hasil quick count yang ramai diperbincangkan. Dia menegaskan pentingnya menggunakan data resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan menahan diri dari spekulasi.
"Hati-hati dengan pasca Pemilu. Terutama ketika perhitungan quick count yang ramai di mana-mana dengan segala versinya. Jadi mari sama-sama kita menahan diri. Quick count hanya panduan awal saja, tetap kita harus menggunakan data resmi dari KPU," ujarnya.
Di akhir segmen, Faisal menambahkan bahwa Pertama konsiliasi politik telah berakhir, Pileg dan Pilpres juga sudah selesai. Kemudian, data yang dikeluarkan oleh pusat terkait tingkat kerawanan Kaltim menempati urutan ke 5 itu tidak terjadi di Kaltim.
"Mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi dalam waktu-waktu seminggu kedepan, bahkan hingga akhir putusan final. Kita tidak usah khawatir dengan indeks kerawanan itu, kita udah sepakat bahwa indeks kerawanan yang itu justru membantu kita menjadi lebih mawas diri,"imbuhnya.
Di kesempatan tersebut Pria berkacamata ini mengajak semua pihak untuk dewasa dalam menyikapi hasil pemilu dan bersama-sama membangun Kalimantan Timur dan Indonesia ke depannya.
"Siapa pun diantara mereka terpilih berarti mereka adalah orang-orang yang hebat di antara yang hebat. Mereka adalah orang-orang yang hebat yang akan membangun Indonesia 5 tahun ke depan. Kita siap dengan IKN, banyak tugas ke depan yang harus kita selesaikan. Pemilu sudah berakhir dan mari sama-sama kita terima hasilnya dengan lapang dada," tutup Faisal.