Masyarakat Terus Diingatkan Jaga Keberagaman dan Perkokoh Persaudaraan
Selain itu harus memiliki kemauan menghadirkan kemanfaatan bagi orang lain.
Ketua Umum Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Tuan Guru Banjang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengatakan, kepahlawanan adalah tentang cinta tanah air, keikhlasan dalam berkorban, serta siap berjuang membela bangsa. Selain itu harus memiliki kemauan menghadirkan kemanfaatan bagi orang lain.
"Jadi dia itu tidak hanya memikirkan untuk dirinya sendiri, tetapi dia juga memikirkan kepentingan lebih besar, kepentingan bersama untuk bagaimana membangun bangsa ini agar lebih maju ke depannya," ujar TGB Muhammad Zainul Majdi, dalam keterangannya, Jumat (13/11).
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kapan Hari Kesaktian Pancasila dirayakan? 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Apa yang dimaknai dari Hari Kesaktian Pancasila? Hari Kesaktian Pancasila sering dimaknai sebagai upaya memperkokoh peran Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
Oleh karena itu Pengasuh Pondok Pesantren Darunnadatain Nahdlatul Wathan Pancor, Lombok Timur, NTB itu mengungkapkan walaupun masa atau eranya sudah berubah, tapi sepanjang kita bisa mengaktualisasikan sifat-sifat itu tentunya bisa meneladani para pahlawan tersebut.
"Menurut saya yang penting juga adalah bagaimana upaya kita dalam membangun kesadaran, tentunya kesadaran akan jati diri kita sebagai anak bangsa. Karena kita ini bagian dari bangsa yang besar, yang diberikan oleh Tuhan dalam keragaman yang sangat tinggi," tutur Zainul Majdi.
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini juga menuturkan bahwa kemampuan kita untuk menjaga keragaman serta memperkokoh persaudaraan itu akan menjadi kunci untuk Indonesia agar tetap kokoh dan kuat selamanya.
"Nah kesadaran ini menurut saya kalau kita sudah sadar bahwa kita ini bagian dari bangsa yang besar, bahwa kita harus menjaga semangat persaudaraan, maka ini kemudian menjadi aksi-aksi nyata di dalam kehidupan kita sehari hari," ungkapnya.
Dia menambahkan perlu membangun kolaborasi dengan membangun jejaring serta menghadirkan narasi-narasi positif di ruang publik demi menjaga persatuan dan persaudaraan antar-sesama anak bangsa.
"Karena saat ini adalah era transparansi. Dan tentunya semua hal itu terbuka dan kita bisa melihat kontribusi nyata dari siapa pun. Jadi pilihlah idola anda bukan berdasarkan katakanlah sekedar melihat keturunannya, apalagi misalnya dari latar belakang status sosialnya saja. Tapi lihatlah dari keteladanannya," tandasnya.
(mdk/did)